3.000 Musala di Semarang Bakal Gelar Salat Iduladha

Iduladha 1414 Hijriah jatuh pada 31 Juli 2020, di mana salat Id-nya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah Covid-19.

3.000 Musala di Semarang Bakal Gelar Salat Iduladha Ilustrasi Salat Id di masjid. (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang meminta 3.000 musala yang ada di Semarang digunakan untuk menggelar salat Iduladha pada 31 Juli 2020 nanti.

Dengan digunakannya 3.000 musala itu, DMI Kota Semarang berharap mampu mencegah kerumunan masyarakat saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Ketua DMI Kota Semarang, Ahmad Fuad, mengatakan untuk pelaksanaan nanti pihaknya tidak akan membatasi jumlah jemaah yang mengikuti ibadah salat Iduladha.

Ada Sop Balung Gajah di Sleman, Coba Nikmatnya!

“Kita sudah perintahkan semua musala diaktifkan agar dapat menampung jemaah salat Id. Jumlah jemaahnya tidak akan dibatasi. Yang penting masyarakat yang tinggal di kampung bisa memanfaatkan musala untuk menunaikan ibadah,” ujar Fuad, Selasa (14/7/2020).

Ia menjelaskan pelaksanaan salat Id nanti tetap harus menggunakan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Setiap jemaah, katanya diwajibkan memakai masker, physical distancing, dan mencuci tangan dengan sabun. Ia menjelaskan masyarakat sebaiknya memanfaatkan musala di masing-masing kampung untuk melaksanakan salat Id guna mengantisipasi kerumunan salat Iduladha.

Kejaksaan Tetapkan Tersangka Baru Suap PDAM Kudus

Di Semarang, ia menuturkan terdapat 1.300 masjid dan 3.000 musala yang bernaung dibawah organisasinya.

“Kalau jumlah masjidnya selama ini sebanyak 1.300. Lalu yang musala ada 3.000 tempat. Untuk menghindari penularan Covid-19  warga sebaiknya memakai musala. Kalau kapasitasnya masih kurang baru lari ke masjid,” terangnya.

Sejak aturan pelonggaran tempat ibadah diberlakukan, pihaknya mendapati semua masjid di Semarang telah digunakan untuk salat berjamaah. Ia berharap dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat, nantinya tak terjadi klaster penularan Covid-19 di lingkungan masjid.

“Semoga enggak ada klaster di masjid. Soalnya kita sudah berusaha mengawasi salat jemaah di setiap wilayah. Termasuk, membatasi jumlah jemaah,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.