Ayam Goreng Mbah Tumbu Legendaris di  Gunungkidul

Gunungkidul menyimpan koleksi karya kuliner mengagumlan termasuk sajian legendaris yang salah satunya adalah Ayam Goreng Mbah Tumbu.

Ayam Goreng Mbah Tumbu Legendaris di  Gunungkidul Unggahan Youtube Dyodoran berkunjung ke Gunungkidul dan mencoba nikmatnya kuliner legendaris Ayam Goreng Mbah Tumbu. Senin (27/7/2020). (Youtube-Dyodoran).

Semarangpos.com, WONOSARI  —  Gunungkidul bukan hanya menyimpan keindahan pantai, tetapi juga karya kulinernya. Tak heran jika banyak karya kuliner yang legendaris di Gunungkidul, salah satunya Ayam Goreng Mbah Tumbu.

Dalam unggahan di channel Dyodoran melalui laman berbagi rekaman video Youtube, Dyo dan temannya mencoba mencicipi Ayam Goreng Mbah Tumbu tersebut. Ia mendatangi kedai di Ngebrak Barat, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewah Yogyakarta.

Ayam Goreng Mbah Tumbu ini sudah mulai dirintis tahun 1963. “Sudah ada sejak tahun 1963,” ungkap Anggit Suyatno, cucu Mbah Tumbu dalam unggahan berjudul Semuanya Diolah Secara Tradisional Sejak 1963, Senin (27/7/2020).

Batik Sawat Konon Menyeramkan Namun Bawa Berkah

Awalnya, kisah Anggit, Mbah Tumbu jualan dari pasar ke pasar dengan cara dipikul. “Dulu prosesnya masih dipikul ke pasar, karena pasar direnovasi saya mempunyai ide untuk pindah ke rumah,” jelas Anggit Suyatno.

Warung sederhana tersebut bukan hanya menyajikan ayam goreng. “Yang spesial ayam goreng dan opor yang menggunakan ayam kampung, sambal bawang, sayur lombok ijo, kemudian kulupan daun kenikir,” jelasnya kepada Dyo.

Pagi Sampai Sore

Kedai alohan ayam ini buka melayani pelanggan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Ini Ciri-Ciri Warung dengan Ajian Pelaris Kata Youtuber

Suguhan ayam goreng yang nikmat ini, harganya terbilang pas di kantong. “Rata-rata harga satu paket per orang Rp35.000,” ujarnya kepada Dyo.

Dyo pun tak sabar mencicipi olahan ayam yang dimasak secara tradisional dengan tungku. Pengolahan yang tepat, dinilai membuat tekstur ayam menjadi empuk dan bumbunya masuk ke dalam daging. “Ini ayamnya empuk sekali tingkatanya semlidut, lezatos, kotos-kotos. Ayam gorengnya terasa manis karena ini ayam opor yang digoreng,” jelas Dyo

Ayam Goreng Mbah Tumbu bisa dijadikan referensi sarapan atau makan siang yang ingin ke Gunungkidul ataupun Wonosari. “Opornya menggunakan santan tapi tidak pekat dan rasanya gurih manis,” ungkap Dyo setelah menyeruput kuah opor ayam tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.