Banjir, Pekalongan Tanggap Darurat Bencana Sepekan

Banjir yang melanda empat kecamatan memaksa Pemkot Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan hingga Kamis (27/2/2020).

Banjir, Pekalongan Tanggap Darurat Bencana Sepekan Sebagia wilayah di Kota Pekalongan dilanda banjir sehingga beberapa sekolah di daerah setempat diliburkan. (Antara-Kutnadi)

Semarangpos.com, PEKALONGAN — Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana selama  sepekan. Wilayah kota itu kembali dilanda banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di empat kecamatan, Kamis (20/2/2020).

Wakil Wali kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan penetapan status tanggap bencana diberlakukan hingga Kamis (27/2/2020). “Kita baru saja selesai rapat koordinasi penanganan banjir bersama OPD, TNI, dan Polri dengan hasil penetapan status tanggap darurat selama sepekan,” katanya.

Atas dasar keputusan itu, mulai Kamis ini, Pemkot Pekalongan sudah menyiapkan dapur umum  Afzan juga menyampaikan kepada para lurah untuk selalu mengaktifkan telepon seluler dan melaporkan data penanganan banjir, pengungsi, dan wilayah terdampak banjir.

Dalam Sebulan, DBD Tumbangkan 57 Warga Batang

“Kami sudah menginstruksikan kepada camat dan lurah yang wilayahnya rawan banjir selalu siaga agar pada saat terjadi bencana bisa secepatnya dilakukan koordinasi dan penanganan cepat,” katanya.

1.100 Warga Mengungsi

Berdasarkan data yang dihimpun Kantor Berita Antara, saat ini ada sekitar 1.100 warga yang mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian akibat banjir. Wilayah kelurahan yang terdampak banjir parah adalah Tirto, Pasirkratonkramat, Banyurip, Jenggot, Poncol, Klego, dan Bandengan.

Sucipto Hadi Purnomo Bersurat ke Mendikbud

“Pemkot juga membuka posko tanggap darurat yang berada di Stadion Hoegeng Kraton. Oleh karena, bagi masyarakat yang akan menyalurkan bantuan logistik bisa langsung ke posko itu,” katanya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan, Saminta mengatakan pihaknya sudah melakukan monitoring sejak Rabu (19/2/2020) malam seiring dengan adanya banjir yang melanda di daerah setempat.

“Kami sudah siapkan titik pengungsian dan deteksi kebutuhan pengungsian, dan berkoordinasi dengan seluruh elemen kebencanaan untuk membagi tugas,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.