Baru Klinting Lingkari Gunung demi Diakui Anak Pertapa
Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyimpan legenda yang menceritakan tentang Baru Klinting, naga yang bertapa di situ.
Semarangpos.com, UNGARAN — Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyimpan legenda yang menceritakan tentang Baru Klinting, anak berwujud naga. Ia melakukan tapa brata dengan cara melingkarkan diri mengitari gunung dalam waktu satu tahun.
Kisah Baru Klinting ini disarikan Semarangpos.com, Senin (20/7/2020), dari unggahan Riri Cerita Anak Interaktif di Youtube pada 20 September 2019. Menurut channel Riri Cerita Anak Interaktif, pada zaman dahulu hiduplah seorang ibu bernama Endang Sawitri.
Ia tinggal di Desa Ngasem. Ia mempunyai anak bernama Baru Klinting. Namun, anak itu tidak berwujud sebagai manusia, melainkan seekor naga. Tetangga pun takut dengan wujud Baru Klinting.
Ada Sop Balung Gajah di Sleman, Coba Nikmatnya!
Suatu ketika, Baru Klinting bertanya mengenai sang ayah kepada ibunya. “Sebenarnya, siapa ayahku? Di mana dia sekarang?” tanya anak itu.
“Ayahmu adalah seorang raja bernama Ki Hajar Salokantara. Kini dia sedang bertapa di gua lereng Gunung Telomoyo. Mungkin ini sudah saatnya kamu menemuinya. Jangan lupa menunjukkan klintingan atau lonceng di lehermu itu,” jelas Endang Sawitri.
Datangi Ayahanda
Setelah itu, Baru Klinting pergi ke gua di Gunung Telomoyo yang di dalamnya terdapat seorang pertapa tua. “Maaf, apakah Tuan adalah Ki Hajar Salokantara?” tanya anak itu.
Es Puter Cong Lik Legendaris di Kota Semarang
Ia pun memperkenalkan diri. “Kata ibu, kalung klintingan ini adalah peninggalan Tuan dan menjadi bukti bahwa aku adalah anakmu, Tuan,” ujarnya.
Ki Hajar Salokantara terdiam selama beberapa saat. Ia mengakui bahwa lonceng tadi merupakan peninggalannya. “Namun, aku masih butuh bukti. Jika kau bisa melingkari Gunung Telomoyo ini dan bertapa selama satu tahun, maka aku akan mengakuimu sebagai anakku,” kata pria itu.
Baru Klinting pun menyetujui persyaratan tadi. Tak lama kemudian, ia melingkarkan tubuh pada gunung tersebut. Bocah berwujud naga itu melakukannya dengan mudah.
Tegal Buka Lagi Wisata Kuliner Pasar Slumpring
Waktu kian berlalu, tubuhnya dihiasi oleh tanah, lumut, dan daun. Meskipun begitu, tapanya tetap berlangsung secara khusyuk.
Sedekah Bumi
Pada suatu hari, dua warga desa berburu di lereng bukit. Mereka sedang mencari makanan untuk jamuan di pesta sedekah bumi. Pesta itu merupakan perayaan seusai masa panen.
Ketika hampir menyerah karena tidak menemukan rusa, salah satu dari mereka melihat sosok ular besar yang merupakan tubuh Baru Klinting. Dia bermaksud membawa pulang daging ular raksasa tadi.
Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!
Seorang warga lainnya bertanya, “Tapi, apa ular ini tidak berbahaya?”
“Coba kaulihat! Dia tidak bergerak, pasti sedang tidur,” respons pria satunya.
Mereka pun memotong ular besar tersebut dan membawanya pulang. Mereka terlihat bahagia karena membayangkan betapa meriahnya pesta nanti. Namun, mereka tidak tahu kalau ular tadi merupakan jelmaan bocah bernama Baru Klinting.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ada Menara Eiffel di Rawa Pening, Tak Perlu ke Paris Gaes
- Sambangi Saloka, Menparekraf Sandiaga Uno Saksikan Baru Klinthing Show
- Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak
- Jaka Tarub Bikin Marah, Nawangwulan Terpaksa Tinggalkan Anak
- Saudagar Tiongkok Uji Kejujuran Ratu Sima dan Rakyat Kalingga
- Jaka Kendil, Anak Mirip Kendil yang Jadi Raja
- Legenda Nyi Blorong, Panglima Tertinggi di Kerajaan Gaib Pantai Selatan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.