Begini Klaim Wali Kota Semarang saat Rayakan New Normal

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi merayakan datangnya new normal atau era normal baru masa pandemi Covid-19 bersama pedagang, Selasa. (11/8/2020).

Begini Klaim Wali Kota Semarang saat Rayakan New Normal Hendrar Prihadi dalam acara New Normal Paguyuban Kuliner GIK Semarang dari tangkap layar unggahan akun Instagram resmi Hendrar Prihadi, Selasa. (11/8/2020). (Instagram-@hendrarpriyadi)

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi merayakan datangnya new normal atau era normal baru masa pandemi Covid-19, Selasa. (11/8/2020). Ia meramaikannya bersama pada pedagang Galeri Industri Kreatif (GIK) Semarang.

Melalui rekaman video yang diunggah akun Instagram resminya, @hendrarpriyadi, ia mengumbar klaim bahwa dirinya tidak pernah ingin menerapkan lockdown ataupun Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB di Kota Semarang. Padahal, meskipun dengan kata berbeda, Kota Semarang memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PKM.

Pada awal datangnya virus corona jenis baru pemicu Covid-19 di Indonesia, sebagian kekuatan politik di Indonesia menolak pembatasan apapun terkait penumpasan virus anyar tersebut. Kekuatan terbesar di negeri ini pun bahkan memilih menggunakan segala cara demi menjaga dinamika perekonomian, termasuk pariwisata.

Begini Asal Usul Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng…

Alhasil, upaya menangkal virus corona jenis baru pun terbukti kandas. Karantina yang mestinya merupakan istilah resmi negara pun diabaikan. Sebaliknya, PSBB dan PKM dipopulerkan sebagai ganti.

Termasuk yang diterapkan Semarang sejak 27 April 2020 atau hampir lima bulan setelah tahun berganti. Padahal dari namanya, semua orang tahu bahwa Covid-19 berkembang sebelum tahun berganti.

Kini, di tengah deraan Covid-19 yang tak kunjung reda, Hendrar Prihadi selaku wali kota Semarang menegaskan bahwa Kota Semarang yang tidak pernah memberlakukan lockdown atau PPDB. Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—kembali berkoar bahwa PKM kini sudah masanya diubah new normal.

Koruptor Jadi Babi Ketika Meninggal Kata Algoritma Alam

Karena itulah, wali kota turut merayakan New Normal Paguyuban Kuliner GIK Semarang di Galeri Industri Kreatif, Selasa. Ia menegaskan, di tengah pandemi Covid-19 ini, perekonomian Kota Semarang harus tetap berjalan.

Ekonomi Tertatih-Tatih

“Saya pengin ekonominya jalan meskipun tertatih-tatih. Saya pengin kesehatannya menjadi prioritas utama meskipun ada kombinasi,” tuturnya.

Pada saat warga positif Covid-19 Semarang naik dua kali lipat dibandingkan sebelum PKM ini diberlakukan, PSBB sempat dipertimbangkan akan diberlakukan. Bersama dengan Pemkot Semarang, Ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kebijkan PKM tersebut.

Begini Misteri Jalur Tengkorak Wonosobo Kata Om Hao

“Semoga tidak ada klaster-klaster baru dari temen-temen di sini [pengunjung acara New Normal Paguyuban Kuliner GIK Semarang], yang ada justru usaha-usaha baru cuannya besar, panjenengan bisa menghidupi keluarga dengan baik,” pungkasnya.

Kolom komentar unggahan video pada akun instagram Hendrar Prihadi tersebut pun lalu ramai komentar-komentar yang dilontarkan netizen. Banyak yang masih mengeluhkan tentang kebijakan tersebut. Salah satunya adalah @niko_99musik.

“Setuju pak. panjenengan sendiri kan tau ekonomi bisa jalan tapi tertatih-tatih. Mending bapak coba untuk kasih keringanan pembayaran tagihan PLN, PDAM dan BPJS. Karena di lapangan, tagihan PDAM dan listrik cenderung malah naik tajam. Sehingga saat rakyat tertatih-tatih bukan malah diplotot kebutuhan dari BUMN,” tulis @niko_99musik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.