Begini Strategi Benk Mintosih Dongkrak Pariwisata Jateng

Koordinator Pegiat Pariwisata Jateng, Benk Mintosih, membeberkan strategi yang harus ditempuh untuk mendongkrak pariwisata di Jateng.

Begini Strategi Benk Mintosih Dongkrak Pariwisata Jateng Koordinator Pegiat Pariwisata Jateng, Benk Mintosih. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Tak bisa dipungkiri jika sektor pariwisata selama ini turut memberikan andil cukup besar pada pertumbuhan ekonomi. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sektor pariwisata menyumbang pemasukan negara atau devisa sekitar US$19,3 miliar pada 2018.

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebut jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di Jateng hingga kuartal III 2019 naik 42,9% dibanding periode sebelumnya. Naiknya jumlah wisman ini pun sedikit banyak berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi Jateng pada kuartal III 2019, yakni 5,66%.

Menurut Koordinator Pegiat Pariwisata Jawa Tengah (Jateng), Benk Mintosih, sektor pariwisata memang memberikan multi efek bagi perekonomian suatu kawasan. Oleh karenaya, sektor pariwisata pun harus lebih ditingkatkan untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah.

“Pemerintah memang sudah menetapkan lima destinasi wisata super prioritas atau biasa disebut 5 Bali Baru, yakni Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, Likupang, dan Borobudur. Tapi, bagi daerah yang tidak masuk dalam super prioritas itu kan enggak boleh terlena. Bagaimana caranya, yakni menciptakan destinasi baru sebagai tujuan wisatawan,” tutur Benk saat dijumpai Semarangpos.com di Star Hotel Semarang, Kamis (28/11/2019).

Benk menilai untuk menciptakan destinasi wisata baru perlu melibatkan seluruh kalangan, tak hanya pemerintah tapi juga kalangan masyarakat, pengiat wisata, maupun industri perhotelan dan biro perjalanan.

Benk mencontohkan Bali sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Di Bali, masyarakatnya memiliki tingkat kepedulian tinggi terhadap pariwisata di daerahnya. Mereka bahkan dengan sukarela mau mempromosikan pariwisata di daerahnya kepada wisatawan yang baru datang.

“Hampir seluruh masyarakat di Bali itu bisa menjadi guide bagi wisatawan. Mereka tak hanya mempromosikan wisata, tapi kadang juga membujuk wisatawan untuk datang ke suatu objek tertentu. Masyarakat Jateng perlu punya pola pikir seperti itu kalau ingin daerahnya menjadi tujuan wisata,” tutur Benk.

Koordinator Pengiat Wisata Jateng, Benk Mintosih, berpose di area Skypool Star Hotel, Semarang, beberapa waktu lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Star Hotel)
Koordinator Pengiat Wisata Jateng, Benk Mintosih, berpose di area Skypool Star Hotel, Semarang, beberapa waktu lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Star Hotel)

Selain keterlibatan masyarakat, Benk menilai strategi lain yang diperlukan untuk mendongkak tingkat wisatawan adalah dengan memperbanyak event-event bertaraf internasional. Meski demikian, ia meminta pemerintah untuk selektif dalam memilih event yang mampu menarik minat wisatawan.

“Selama ini pemerintah, terutama di Jateng sudah banyak menggelar event untuk menarik wisatawan. Kami sangat mengapresiasi. Tapi, tolong untuk lebih selektif dalam memilih event mana yang bisa mendatangkan wisatawan nusantara maupun wisman. Jangan sampai event hanya sekadar seremonial. Cuma euforia, setelah pejabatnya pergi, sepi,” terangnya.

Dengan banyaknya wisatawan, menurut Benk, tentunya juga akan mendongkrak tingkat hunian hotel. Data dari Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) tingkat hunian atau okupansi hotel di Jateng berada di angka 70%, dengan lama tinggal atau length of stay (LOS) rata-rata 1,4 hari.

“Angka ini perlu ditingkatkan. Idealnya LOS itu 2 hari. Di Semarang sih sekarang sudah mulai merangkak naik sekitar 1,7-an. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menambah destinasi wisata. Salah satu contoh ya seperti Kota Lama itu,” ujar pria yang juga menjabat sebagai General Manager Star Hotel Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.