Berstatus Cagar Budaya, Tembok Stasiun Pekalongan Roboh

Tembok bangunan Stasiun Pekalongan yang berstatus cagar budaya runtuh, Sabtu (6/3/2021) siang. Diduga, runtuhnya tembok itu karena faktor usia.

Berstatus Cagar Budaya, Tembok Stasiun Pekalongan Roboh Petugas PT KAI Daops IV Semarang tengah meninjau tembok bangunan Stasiun Pekalongan yang roboh, Sabtu (6/3/2021). (Semarangpos.com-Humas PT KAI Daops IV Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG – Tembok bangunan Stasiun Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) yang berstatus bangunan cagar budaya atau BCB roboh, Sabtu (6/3/2021).

Belum diketahui secara pasti penyebab robohnya tembok bangunan Stasiun Pekalongan itu. Diduga robohnya tembok itu karena sudah lapuk akibat termakan usia.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Perjalanan kereta api di Stasiun Pekalongan juga tetap berjalan normal seperti sedia kala.

Baca juga: Warga Tolak Status Cagar Budaya, Begini Reaksi Pemkab Kudus

Hanya saja, robohnya tembok bagian atas Stasiun Pekalongan itu membuat kondisi ruang tunggu zona satu menjadi berantakan.

Ruang tunggu menjadi kotor dan membuat calon penumpang kereta api menjadi tidak nyaman.

Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, mengatakan insiden robohnya tembok bangunan di stasiun itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. Tembok yang runtuh sepanjang 11 meter dan lebar 1 meter, atau dari ruang laktasi hingga ruang pengatur perjalanan kereta api.

“Diduga runtuhnya dinding tembok karena sudah lapuk dan tidak ada perkuatan struktur pengikat balok dan kolom atau besi tulangan. Kami meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini,” ujar Krisbiyantoro dalam keterangan resmi.

Pria yang karib disapa Kris ini mengatakan bangunan Stasiun Pekalongan merupakan bangunan lama. Bahkan bangunan stasiun yang didirikan sejak 1898 itu masuk dalam daftar bangunan cagar budaya atau BCB.

Baca juga: 4.000 Lansia di Salatiga Mulai Vaksinasi Covid-19 Senin Ini

Kris pun menngatakan pihaknya akan segera melakukan perbaikan dengan memasang struktur balok di atas bekas patahan dinding yang runtuh. Renovasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu pekan.

“Renovasi akan membutuhkan waktu sepekan untuk menutup area dinding yang ambrol. Kita akan bentuk menyerupai dinding yang lama,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.