BPBD Semarang Pasang 3 EWS di Sungai Beringin

BPBD Kota Semarang memasang tiga alat pendeteksi bencana atau early warning system (EWS) di sepangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin.

BPBD Semarang Pasang 3 EWS di Sungai Beringin Ilustrasi banjir. (Dok. Solopos.com-Antara/Roekotomo)

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang memasang tiga alat early warning system (EWS) di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin. Ketiga alat itu masing-masing dipasang di wilayah Wates, Wonosari, dan Mangkang Wetan.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, mengatakan EWS itu dipasang karena Sungai Beringin kerap menyebabkan potensi banjir.

“Sungai Beringin ketika meluap selalu menyebabkan banjir. Maka, kami pasang EWS untuk peringatan dini kepada warga ketika debit air mulai tinggi,” ujar Winarsono, Senin (19/10/2020).

Kapolda Temui Ketua BEM di Jateng, Ini yang Dibahas…

Winarsono mengatakan kinerja EWS nantinya memberikan gambaran real time terkait kondisi debit air di Sungai Beringin Semarang, terutama saat turun hujan.

Data akan ditampilkan di layar komputer yang tersambung dengan jaringan Internet. Hasil data itu dipantau petugas di posko siaga bencana BPBD Kota Semarang.

Ketika debit air semakin tinggi atau masuk kategori waspada, petugas akan memberitahukan ke warga agar melakukan langkah mitigasi.

“Jadi ketika banjir datang warga sudah dievakuasi. Barang berharga bisa diselamatkan sehingga risiko bencana bisa diminimalisasi,” imbuhnya.

Proaktif

Winarsono mengimbau warga juga proaktif memantau perkembangan debit air. Meski pun sudah ada alat EWS untuk memantau debit air.

Viral! Bupati Blora Nyanyi Lagu Didi Kempot Sambil Joget Tanpa Pedulikan Covid-19

Sementara itu, Ketua RW 007 Wonosari, Mashudi, mengaku warga yang tinggal di sepanjang DAS Beringin sudah mempersiapkan diri saat musim penghujan tiba. Salah satu persiapan adalah dengan kerja bakti membersihkan aliran sungai, seperti memotong bambu yang menjular ke sungai.

“Bambu-bambu itu biasanya dihinggapi sampah, sehingga aliran sungai menjadi terhambat,” ujarnya.

Mashudi mengatakan di wilayahnya ada 6 RT yang kerap menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Total, penduduknya di enam RT itu ada 2.000 orang.

“Kami dalam waktu dekat ini juga akan memperbaiki posko dan jalur evakuasi warga agar kami lebih siap andai sewaktu-waktu terjadi banjir,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.