Buang Kotoran ke Candi Gedong Songo, Awas Karma!

Candi Gedong Songo di Dusun Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki cerita mistis di balik keindahannya.

Buang Kotoran ke Candi Gedong Songo, Awas Karma! Foto Candi Gedong Songo karya @adi_mrizal di jejakpiknik.com, Minggu (7/6/2020). (jejakpiknik.com)

Semarangpos.com, SEMARANG Candi Gedong Songo di Dusun Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki cerita mistis di balik keindahannya. Jangan sembarang berperilaku di salah satu objek daya tarik wisata Semarang itu, termasuk membuang kotoran.

Nama Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa. “Gedong” berarti “bangunan atau rumah”, sedangkan “songo” atau tepatnya “sanga:  berarti “sembilan”. Memang terdapat sembilan candi yang dibangun dengan jarak berjauhan di kompleks percandian itu.

Dibangun di alam bergunung-gunung, tidak semua orang bisa sampai ke candi yang paling atas pada kompleks peninggalan kerajaan beragama Hindu itu. Berdasarkan mitos, hanya orang-orang terpilih dan bertekad baja yang bisa mencapainya.

Museum Lawang Sewu Semarang Kembali Dibuka

Pengelola channel Cerita Misteri 46 berbagi mengenai pengalaman pribadinya melalui video tentang amukan jin penunggu Candi Gedong Songo di Youtube, Sabtu (11/7/2020). Cerita itu terjadi ketika ia mengikuti program SKT dan kemah bakti pada saat SMK.

Saat itu, dia beserta kelima temannya menjadi pemandu acara kemah untuk adik-adik kelas. Jam menunjukkan pukul 22.00 WIB, yaitu jadwal acara renungan malam. Siswa dan siswi pun berkumpul. Setelah selesai, para pemandu membimbing adik-adiknya untuk kembali ke tenda dan tidur.

“Baru sekitar satu jam kami tertidur, kami dikagetkan dengan suara teriakan dari salah satu tenda siswa,” ceritanya. Para pemandu dan beberapa guru bergegas ke sana.

Istimewanya Sega Godog depan Makam Raja

Gadis yang dipanggil dengan nama Fera/Vera, dalam hal ini akan disebut Fera, menjerit-jerit dan meronta-ronta. Dia kerasukan hingga pukul 03.00 WIB. Selain itu, dia bahkan mencoba menyakiti diri. “Kalian manusia biadab! Tidak punya adab sama sekali! Menempati rumah orang tanpa permisi dan membuang kotoran sembarangan!” teriak sosok bersuara aneh melalui mulut Fera.

Buang Kotoran

Selanjutnya, guru bernama Fikri menyuruh mereka untuk mencari tahu alasan terjadinya peristiwa tadi. Perempuan bernama Eni/Eny, dalam hal ini akan dipanggil dengan sebutan Eni, bercerita bahwa dia dan Fera sempat memasuki salah satu candi yang berada tidak jauh dari tenda.

Ternyata Fera membuang kotoran di sana dan baru bercerita kepada Eni setelah kembali ke tenda. Mereka sempat memiliki keinginan untuk membuangnya, namun kemudian tidak jadi karena takut.

Mengenal Huk, Motif Batik Para Penguasa

Setelah kotoran tadi dibuang ke tempat sampah, Fera pun tersadar kembali. Ia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan buruk itu. Namun, tak lama kemudian, ia kembali kerasukan. “Kalian pikir semudah itu!? Kalian harus menebus kesalahan kalian dengan cara membersihkan tujuh candi yang ada di tempat ini!” perintah sosok yang merasuki Fera.

Fikri membagi siswa menjadi tujuh kelompok, yang masing-masing terdiri dari dua kelas. Setiap kelompok itu bertugas membersihkan satu candi. Mereka pun membersihkan candi sampai pukul 04.30 WIB.

“Di mana pun kita berada, kita bisa harus menjaga kelakuan kita. Karena di dunia ini, kita tidak sendirian. Manusia dan jin selalu hidup berdampingan. Jadi, hendaklah kita saling menghormati satu sama lain dan tidaklah saling mengganggu,” nasihat si pengelola channel Youtube Cerita Misteri 46.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.