Bupati Sebut Kemiskinan Klaten Naik Akibat Pandemi

Mengenai kemiskinan klaten diungkapkan Bupati Klaten, Sri Mulyani saat hadir secara virtual dalam talkshow virtual Solopos Media Group.

Bupati Sebut Kemiskinan Klaten Naik Akibat Pandemi Talkshow virtual Solopos Media Group mengusung tema, Sinergi Makmurkan Ekonomi Klaten, Kamis (24/6/2021) malam. (Tangkapan Layar)

Semarangpos.com, SOLO – Tidak hanya berdampak pada kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada naiknya angka kemiskinan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Mengenai kemiskinan di Klaten diungkapkan Bupati Sri Mulyani saat hadir secara virtual dalam talkshow virtual Solopos Media Group. Talkshow bertema, Sinergi Makmurkan Ekonomi Klaten, berlangsung Kamis (24/6/2021) malam.

Hadir pula dalam talkshow virtual tersebut, Owner Batik (Lurik) Prasojo, Hanggo Wahyu A, Kepala Pabrik TIV Aqua Klaten, I Ketut Muwarnata. Juga Region Sales JNE Jateng – DIY, Bambang Widiatmoko.

Baca juga: Usulan Wadah Belajar Digital Bagi UMKM Direspons Bupati Klaten

Talkshow Virtual yang dipandu Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo disiarkan secara life melalui Youtube SoloposTV, Instagram, dan Facebook. Acara ini didukung penuh oleh Prodia, JNE Express, Artugo, Universitas Terbuka (UT) Surakarta, dan Aqua.

“Dampak dari pandemi Covid-19 adalah naiknya tingkat kemiskinan di Kabupaten Klaten. Pada 2020 naik 12,89 persen atau setara dengan 151.800 jiwa yang dikategorikan kurang mampu atau miskin,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani.

Selain tingkat kemiskinan, kesejahteraan di Kabupaten Klaten menurut Bupati juga belum merata. Sehingga dibutuhkan sinergi antara para pelaku usaha dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

“Saya ingin ada waktu untuk duduk bersama antara Pemkab Klaten dengan pelaku usaha untuk mewujudkan Klaten Maju Mandiri Sejahtera,” ujar Bupati.

Baca juga: Pasien Covid-19 Membeludak, RSUD Tugurejo Semarang Dirikan Tenda Darurat

RPJMD Menurunkan Kemiskinan Klaten

Sebenarnya, sudah ada visi misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Klaten 2021-2026. Di mana tujuannya untuk kesejahteraan dan menekan tingkat kemiskinan di Klaten. Namun, lanjut Bupati Sri Mulyani, adanya pandemi membuat anggaran di APBD difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Menanggapi hal ini Kepala Pabrik TIV Aqua Klaten, I Ketut Muwarnata menyatakan pihaknya tetap berkomitmen mendukung progam Pemkab Klaten. Program Aqua pun diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan di Klaten.

“Kendati secara penjualan menurun, namun kami tetap berkomitmen dengan program CSR. Mendukung Klaten Maju Mandiri Sejahtera. Kami juga tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap para karyawan,” tegas I Ketut Muwarnata.

Baca juga: Pemprov Jateng Larang Perjalanan Dinas & Pertemuan Langsung

Hal senada juga disampaikan Owner Batik Prasojo, Hanggo Wahyu A, bahwa kondisi saat ini memang tidak menguntungkan. Akibat pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan penjualan produk usahanya.

“Namun kami tidak melakukan pemutusan hubungan kerja [PHK] karyawan yang selama ini bekerja di Batik Prasojo. Justru kami berupaya mencari inovasi untuk menjaga keberlangsungan usaha,” jelas Hanggo.

Bahkan Hanggo mengaku tidak menutup diri untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan pelaku usaha yang ada di Klaten. Terutama yang bergerak di bidang fashion, seperti sepatu dan tas.

Region Sales JNE Jateng – DIY, Bambang Widiatmoko menyatakan siap mendukung Pemkab Klaten untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan tingkat kemiskinan. Apalagi pihaknya melihat ada pertumbuhan ekonomi di Klaten dengan adanya 50.000 pengiriman paket melalui JNE.

“Kami juga siap mendukung Pemkab Klaten mewujudkan Klaten Maju Mandiri Sejahtera,” ujar Bambang.

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.