Candi Borobudur Terima Wisatawan Akhir Pekan Ini

Candi Borobudur akan kembali dibuka dan menerima wisatawan, setelah selama tiga bulan terakhir ditutup akibat pandemi Covid-19.

Candi Borobudur Terima Wisatawan Akhir Pekan Ini Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (tengah), saat menggelar simulasi di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Rabu (10/6/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, MAGELANG — Objek wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) akan kembali dibuka atau menerima wisatawan mulai akhir pekan ini.

Candi peninggalan kerajaan Mataram kuno pada abad ke-8 itu bahkan sudah menggelar simulasi untuk menerima wisatawan pada masa pandemi Covid-19, Rabu (10/6/2020).

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang turut mengikuti simulasi mengatakan meski nantinya dibuka, Candi Borobudur tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Candi Borobudur sudah sekitar tiga bulan, atau sejak 20 Maret 2020 ditutup. Oleh karenanya, simulasi wajib digelar seandainya para wisatawan diizinkan masuk di tengah pandemi Covid-19.

Simulasi dimulai dari penerapan protokol transportasi pengunjung, baik rombongan maupun pribadi. Penyemprotan disinfektan kendaraan, pemakaian masker, cuci tangan, hingga loket pembelian tiket yang ditetapkan jaga jarak.

Selain itu, pengelola candi juga menempatkan petugas di sejumlah titik di komplek candi untuk mengingatkan pengunjung terhadap penerapan protokol kesehatan.

“Hari ini kita melihat simulasi untuk menyiapkan candi dibuka untuk umum. Tapi bukan berarti mak bruk, tapi dihitung oleh pengelola kapasitas pengunjungnya,” ujar Ganjar seusai mengikuti simulasi.

Ganjar mengatakan baginya yang terpenting pengunjung tahu tahapan protokol kesehatan yang diterapkan. Selain itu, pihak Candi Borobudur juga menyiapkan guide untuk menemani pengunjung.

“Ada guide yang mengatur dan memberi tahu pengunjung tentang protokol kesehatan. Jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker,” lanjutnya.

Ia mengungkap bahwa simulasi kali ini sebagai upaya jawaban keluhan dari pelaku wisata, terutama yang ada di Jateng.

“Simulasi ini nantinya akan bisa memberikan satu obat rindu bagi yang ingin piknik. Saya juga mendapat keluhan dari pelaku wisata. Tidak cukup nonton video, guide lama menganggur. Tapi maaf, belum membuka dengan kapasitas besar. Terpenting adalah menyiapkan protokol kesehatan aman bagi pengunjung dan tidak ada potensi penularan (Covid-19),” tuturnya.

Ganjar memastikan simulasi serupa juga dilakukan di sejumlah objek wisata lain. Tak terkecuali desa wisata, yang berada di zona hijau.

70 persen

Sementara, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Edy Setijono, mengungkapkan selain Candi Borobudur juga dilakukan simulasi di Candi Prambanan dan Boko.

“Simulasi ini nanti akan dievaluasi, hasilnya menjadi masukan ke kami. Soal mau dibuka kapan, menunggu evaluasi,” terangnya.

Terkait rencana pembukaan bagi wisatawan, ia memastikan akan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah wisatawan dibuka secara bertahap.

“Kalau dibuka, kami mungkin akan bertahap mulai 20% dari kuota pengunjung. Normalnya per hari mencapai 7000 pengunjung, kami nanti akan bertahap,” tandasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.