Cengkraman Mata Elang Bantu Demak Tekan Kematian Ibu dan Bayi

Puskesmas Bonang II merancang inovasi pelayanan publik Cengkraman Mata Elang (CME) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Demak.

Cengkraman Mata Elang Bantu Demak Tekan Kematian Ibu dan Bayi Aplikasi Cengkraman Mata Elang diambil dari tangkapan layar Youtube Diskominfo Kabupaten Demak, Senin (6/7/2020). (Youtube – Diskominfo Demak)

Semarangpos.com, DEMAK — Puskesmas Bonang II merancang inovasi pelayanan publik bernama Cengkraman Mata Elang (CME). Inovasi ini dibuat sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Demak masih terbilang tinggi. Angka kematian ibu di Puskesmas Bonang II mencapai tiga kasus pada tahun 2016. Sedangkan angka kematian bayi mencapai tujuh kasus.

Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi ini disebabkan karena kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kondisi kehamilan. Selain itu kemiskinan, kurangnya kepedulian masyarakat sekitar, hingga keterlambatan rujukan menjadi alasan tingginya angka kematian ibu dan anak.

Di Klaten, Dyodoran Coba Opor Bebek Bu Yadi

Puskesmas Bonang II membuat inovasi Cengkraman Mata Elang untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.  CME mulai dikembangkan sejak tahun 2017. Aplikasi ini dirancang sebagai jembatan Kabupaten Demak menuju terciptanya smart city.

CME merupakan sistem terintegrasi untuk memantau kondisi kehamilan. Sistem ini menghubungkan kader kesehatan desa, bidan desa, puskesmas, hingga tingkat kabupaten. Inovasi ini berhasil masuk ke Top 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2020.

Permudah Memantau

Aplikasi Cengkraman Mata Elang berhasil menurunkan angka kematian ibu menjadi nol, dan angka kematian anak menjadi empat pada tahun 2017. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi ini efektif dalam memantau kondisi kehamilan ibu.

CME memudahkan kader kesehatan desa untuk memantau kondisi kehamilan pada ibu hamil. Para bumil cukup menggunakan telepon genggam untuk kepentingan itu.

Karena Raksasa Lapar, Muncullah Timun Mas

“Saya sebagai kader kesehatan desa pada awalnya merasa berat dalam melakukan pemantauan terhadap ibu hamil. Sekarang dengan adanya CME semua jadi cepat dan mudah cukup menggunakan hp,” ungkap Marfuah dalam Youtube Diskominfo Demak, Senin (6/7/2020).

Saat ini, inovasi CME telah direplikasi oleh 26 puskesmas lain yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Demak. Inovasi berbasis digital ini mampu dirasakan manfaatnya mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten.

Aplikasi CME juga dapat digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses di mana saja.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

https://www.youtube.com/watch?v=ec3ASNk0EXc

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.