Cerita Dokter di Semarang Positif Covid-19, Isolasi di Hotel Sempat Dilarang Olahraga
Dokter RSUP dr. Kariadi yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 membagikan pengalaman saat menjalani isolasi di Hotel Kesambi Semarang.
Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 34 tenaga kesehatan RSUP Kariadi yang menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau, Kota Semarang, karena terpapar Covid-19 sempat mendapat stigma negatif dari warga.
Warga khawatir mereka bisa menularkan virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya itu. Bahkan, mereka sempat mendapat larangan saat hendak melakukan olahraga di halaman depan hotel.
Hal itu diungkapkan salah satu dokter yang menjalani isolasi, Prof. dr. Zainal Muttaqin, dalam sebuah acara diskusi di channel Youtube Cendekia TV Jateng, Senin (27/4/2020).
Bidan Desa Positif Corona, Puluhan Ibu Hamil di Sragen Diusulkan Rapid Test
“Saya diisolasi di hotel. Hari pertama dianjurkan olahraga pagi. Tapi, tidak bisa karena tidak diizinkan. Manajemen hotel bilang penduduk [sekitar] mempersoalkannya. Mereka khawatir takut ketularan,” ujar Zainal.
Zainal tidak menyangka bakal dinyatakan positif Covid-19. Padahal, selama ini dirinya tak menangani pasien Covid-19 secara langsung.
Zainal merupakan dokter spesialis bedah di RSUP Kariadi Semarang. Sehari-hari, ia pun merawat pasien yang akan menjalani operasi bedah dan bukan pasien dengan gejala pneumonia, seperti layaknya pasien Covid-19.
Tes swab
Meski demikian, ia akhirnya mengetahui jika dirinya terpapar Covid-19 setelah menjalani tes swab di RSUP Kariadi Semarang, Selasa (14/4/2020). Ia kemungkinan terpapar dari seorang pasien yang melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19.
“Kebetulan [RSUP] Kariadi memiliki satu program tes PCR swab untuk mendeteksi virus secara langsung bagi semua yang merasa sempat kontak dengan pasien positf. Semua tenaga medis. Dari situ, kami semua akhirnya minta di tes dan ternyata positif,” tutur.
Unik, Tes PCR di RSND Undip Semarang Gunakan Model Drive Thru
Sebelum hasil tes keluar, Zainal mengaku sempat menghubungi beberapa pasien yang pernah menjalani kontak fisik dengannya. Ia mempertanyakan apakah pasiennya tersebut mengalami gejala pneumonia, seperti penderita Covid-19.
“Saya minta ke mereka kalau punya gejala segera ke rumah sakit, kalau tidak ya jalani isolasi secara mandiri selama 14 hari. Karena, kita tahu setelah menjalani kontak dengan pasien itu sempat pulang ke rumah, kontak dengan keluarga dan pasien,” imbuhnya.
Dari 34 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 itu, 26 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Salah satunya adalah Zainal.
Zainal pun berharap mereka tidak mendapat stigma negatif lagi dari warga di lingkungan tempat tinggal. Mereka berharap bisa diterima lagi oleh masyarakat.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Unik! Peringati Maulid Nabi Muhammad Warga Madiun Bagikan Uang
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Kasus Covid-19 Naik, Insentif Nakes di Semarang Capai Rp14 M per Bulan
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.