Covid-19 Merebak, Pedagang Empon-Empon di Semarang Ketiban Rezeki
Pedagang empon-empon di Kota Semarang, Jawa Tengah laris manis, imbas merebaknya merebaknya kasus virus corona atau Covid-19.

Semarangpos.com, SEMARANG — Merebaknya kasus virus corona di Indonesia justru menjadi berkah bagi sebagian orang. Salah satunya adalah pedagang empon-empon atau tumbuhan yang kerap dijadikan bahan olahan membuat ramuan tradisional, seperti jamu.
Pedagang empon-empon mendadak laris manis diserbu pembeli. Tak terkecuali dengan pedagang empon-empon di Pasar Peterongan, Kota Semarang.
Seperti yang diungkapkan seorang pedagang empon-empon di Pasar Peterongan, Eni Rumiyati. Perempuan berusia 38 tahun itu mengaku sejak merebaknya kasus virus corona atau Covid-19, dagangannya mendadak laris.
Ini Dia Jamu Jun, Kuliner Khas Semarang yang Diburu Saat Musim Penghujan
“Kalau biasanya sehari hanya bisa jual 5 kg, tapi kemarin bisa laku 10 kg lebih. Permintaannya naik dua kali lipat. Ternyata, corona membawa berkah,” kelakar Eni saat disambangi Semarangpos.com di kiosnya, Rabu (4/3/2020).
Eni tidak tahu pasti kenapa tanaman herba, seperti jahe, kunyit, dan temu lawak diburu pembeli saat isu penyebaran virus corona merebak. Namun, informasi yang diperolehnya tanaman yang kerap digunakan untuk membuat jamu itu mampu menangkal virus corona.
“Kalau laris itu ya sejak ada berita penyebaran virus corona. Tapi, paling laris ya kemarin, sejak Presiden Jokowi [Joko Widodo] mengumumkan ada warga Indonesia yang jadi suspect,” ujarnya.
Menguak Misteri Pohon Asam Pasar Peterongan Semarang
Tingginya permintaan itu membuat harga sejumlah bahan baku jamu mengalami kenaikan. Salah satunya adalah temu lawak.
Jika biasanya temu lawak dijual dengan harga Rp10.000 per kg, maka sejak permintaan tinggi harganya menjadi Rp12.000 per kg.
Sementara untuk jahe, harganya masih sama yakni Rp6.000 per ons. Begitu juga dengan kunyit dan kayu manis masih Rp10.000 per kg.
Tingginya permintaan empon-empon ini juga diamini Triyani, pedagang lain di Pasar Peterongan, yang mengaku kewalahan melayani permintaan pembeli.
“Saya sampai kehabisan stok. Biasanya 10 kg jahe itu bisa sisa, tapi kemarin ludes. Bahkan, ada yang minta tak bisa terlayani karena habis,” tutur Triyani.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.