Dewan Pendidikan Wonosobo Minta Pembelajaran Tatap Muka Tak Tergesa-Gesa
Dewan Pendidikan Wonosobo meminta kebijakan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Wonosobo tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Semarangpos.com, WONOSOBO — Ketua Dewan Pendidikan Wonosobo Priyo Purwanto, Kamis (13/8/2020), meminta kebijakan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Wonosobo dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. Kebijakan ini harus didasari berbagai pertimbangan yang matang dari segi keamanan, kesehatan, dan keselamatan di masa pandemi Covid-19.
Gagasan pembukaan kembali PTM didasari kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang telah mengeluarkan kebijakan membuka kembali sekolah-sekolah di daerah zona aman Covid-19. Padahal, sekolah di Kabupaten Wonosobo hingga kini masih menggunakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PIJ) dalam proses pembelajaran.
Pembukaan sekolah di masa new normal ini masih terus dimusyawarahkan pemerintah daerah setempat. Priyo menegaskan hasil monitoring dari beberapa sekolah di sejumlah kecamatan, masih terdapat indikasi sekolah yang belum siap untuk menyelenggarakan PTM sesuai dengan protokol kesehatan.
Ini Dia Para Penunggu Gedung FKIP UNS Solo…
Kategori belum layaknya PTM diberlakukan di Kabupaten Wonosobo tercermin dari belum teredukasinya siswa dalam mematuhi protokol kesehatan mendasar. Syarat mendasar protokol kesehatan tersebut adalah penggunaaan masker, rajin cuci tangan, dan tetap menjaga jarak.
Para peserta didik selama belajar di rumah tidak dibiasakan untuk menggunakan masker ketika akan berada di luar rumah. “Oleh sebab itu, sekolah harus mempersiapkan sebaik mungkin, mulai dari sarana dan prasarana hingga proses pembelajaran dengan membasiskan pada protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Langka Air Bersih
Selain itu, kurangnya air bersih juga menjadi salah satu kendala dalam penerapan PTM di Kabupaten Wonosobo. “Fasilitas air bersih di beberapa sekolah juga belum tersedia. Di kecamatan tertentu kesulitan air bersih disebabkan oleh minimnya sumber air bersih sehingga selama ini hanya mengandalkan dari tampungan air hujan,” bebernya.
Kancil Tobat, Bantu Pak Tani dan Kerbau Malas
Setiap sekolah memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena itu, pembukaan kembali PTM tidak usah terlalu tergesa-gesa sebelum semua persyaratan prokol kesehatan itu dipenuhi.
Direktur KITA Institute Wonosobo, Eka Munfarida, mengharapkan agar kebijakan pembelajaran tatap muka adalah kebijakan yang telah memiliki persiapan matang sehingga tidak terkesan coba-coba.
“Agar memberikan keyakinan bagi orang tua, kebijakan ini harus dipersiapkan dengan baik. Sosialisasi kepada para orang tua itu sangat penting. Persiapan sarana dan prasarana di sekolah itu syarat mutlak,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.