Didukung USAID Iuwash, Salatiga Targetkan 1.000 Sumur Resapan

Dengan dukungan USAID Iuwash, Pemerintah Kota Salatiga menargetkan pembangunan 1.000 sumur resapan hingga tahun 2023 mendatang.

Didukung USAID Iuwash, Salatiga Targetkan 1.000 Sumur Resapan Wakil Wali Kota Salatiga Muh. Haris bersama jajaran Pemkot Salatiga, IAIN Salatiga, dan USAID IUWASH Plus meninjau pembangunan sumur resapan di IAIN Salatiga, Rabu (11/3). Program tersebut merupakan bagian dari target pembagunan 1.000 sumur resapan pada 2023. (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Dengan dukungan USAID Iuwash, Pemerintah Kota Salatiga menargetkan pembangunan 1.000 sumur resapan hingga tahun 2023 mendatang. Jumlah ini dinilai ideal untuk memenuhi kebutuhan dan cadangan air di empat wilayah kecamatan di Salatiga.

Pembangunan sumur resapan ini bakal dilakukan dengan dukungan United States Agency for International Development (USAID). Kerja sama itu dilakukan USAID melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (Iuwash) penyehatan lingkungan untuk semua (PLUS).

Gugus tugas USAID Iuwash PLUS itu menjalin kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga dalam program tersebut.

Jateng Pertimbangkan RS Khusus Virus Corona

Wakil Wali Kota Salatiga, Muh. Haris, menyebutkan sebelumnya Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah membangun 50 unit sumur resapan pada 2019. Sumur itu terletak di Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo.

Pada 2020, lanjutnya, direncanakan pembangunan 60 sumur resapan di keluarhan-keluarahan sekitar mata air Kalitaman. Jumlah ini masih ditambah dengan  IAIN Salatiga yang akan membangun 10 unit sumur resapan, PDAM membangun 10 unit, dan USAID Iuwash Plus membangun 15 unit.

Haris menambahkan pembangunan itu masih akan berlanjut. “Jika ada istilah pengarusutamaan gender, maka pengarusutamaan sumur resapan juga tak kalah penting,” ujar Wakil Wali Kota saat menghadiri Seminar Sumur Resapan: Program Daerah menjadi Program Nasional di IAIN Salatiga, Rabu (11/3/2020).

Covid-19 Ancam Bangkrutkan 8 Perusahaan di Jateng

Salatiga yang berada di ketinggian 700 m di atas permukaan laut (mdpl) menjadi lokasi yang strategis untuk menyimpan cadangan air. Air tersebut bersumber dari mata air di kawasan Gunung Merbabu maupun air hujan.

“Salatiga tidak boleh hanya dilewati air, namun air-air itu bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh warga,” tambah dia.

Tingkatkan Volume Air

Direktur PDAM Salatiga, Samino, mengatakan saat ini seluruh daerah di Salatiga sudah terjangkau layanan PDAM. Salah satu sumber air yang utama berada di mata air Kalitaman.

Pengacara Rektor Unnes Tuduh Pelapor Plagiarisme Numpang Tenar

Selain pembuatan sumur resapan, berbagai upaya juga dilakukan untuk menaikkan volume air, yakni dengan program satu pendaki Gunung Merbabu wajib menanam satu pohon.

Chief of Party USAID Iuwash Plus William Parente menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam usaha konservasi sumber daya air tanah melalui program sumur resapan. Ia menyebutkan bahwa menumbuhkan kesadaran seluruh elemen masyarakat adalah sangat penting dalam konservasi air tanah.

Sedangkan Rektor IAIN Salatiga, Zakiyuddin, membuat komitmen pembagunan kampus hijau. Langkahnya, antara lain dengan menyediakan ruang terbuka hijau, daerah resapan, membangun gedung ramah lingkungan, dan menyediakan jalur khusus pejalan kaki.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.