Dinkes Salatiga Minta Warga Tak Pasang Portal di Akses Rumah Tenaga Kesehatan

Dinkes Salatiga meminta warga tidak melakukan diskriminasi kepada petugas kesehatan yang selama ini menangani pasien Covid-19.

Dinkes Salatiga Minta Warga Tak Pasang Portal di Akses Rumah Tenaga Kesehatan Kepala Dinkes Kota Salatiga, Siti Zuraidah. (Youtube Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Kota Salatiga meminta masyarakat tidak mendiskriminasi tenaga kesehatan yang selama ini menangani pasien positif Covid-19. Salah satunya dengan tidak memasang portal pada akses tenaga kesehatan ke tempat tinggal, hingga kesulitan masuk atau pulang ke rumah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kota Salatiga, Siti Zuraidah, saat mengumumkan data terbaru kasus persebaran Covid-19 di Salatiga, Minggu (31/5/2020).

“Kita minta dukungan pada para nakes [tenaga kesehatan] yang telah merawat pasien positif Covid-19. Jangan ada diskriminasi kepada mereka. Tidak semua akses tempat tingga atau lokasi pelayanan kesehatan harus diportal, sehingga nakes sulit lewat. Petugas nakes sudah diupayakan memakai APD [alat pelindung diri] sesuai standar dan sesuai protokol kesehatan,” jelas Zuraidah, Minggu sore.

Selain tidak melakukan diskriminasi ke tenaga kesehatan, Zuraidah juga meminta masyarakat di Salatiga tidak melakukan hal serupa kepada para orang tanpa gejala (OTG).

Menurutnya, OTG memang rentan terpapar Covid-19 karena melakukan kontak langsung dengan pasien yang telah dinyatakan positif terinfeksi. Meski demikian, OTG telah mendapat penanganan maupun edukasi untuk melakukan isolasi secara mandiri, guna meminimalisasi penularan Covid-19.

Sementara itu, hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Salatiga terus mengalami peningkatan. Hingga Minggu, total ada 47 kasus positif Covid-19 yang telah ditemukan di Salatiga, di mana 32 orang masih dirawat dan 15 orang telah dinyatakan sembuh.

Klaster Blonce

Dengan demikian, praktis ada dua tambahan kasus baru positif Covid-19 di Salatiga hingga Minggu sore. Dua tambahan itu berasal dari klaster Blondo Celong (Blonce) yakni laki-laki berusia 21 tahun dan perempuan usia 56 tahun. Keduanya berasal dari Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

“Dengan demikian, di akhir bulan Mei ini kasus pasien Covid-19 di Salatiga berjumlah 47 orang, 32 orang masih dirawat, dan 15 orang telah dinyatakan sembuh,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, Minggu sore.

Zuraidah mengatakan berdasar kajian epidemiologi, kasus Covid-19 di Salatiga akan mengalami masa puncak pada akhir Mei 2020. Meski demikian, prediksi itu bisa terwujud jika masyarakat di Kota Salatiga mau mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah persebaran virus corona.

“Maka dari itu, di semua aktivitas kita harus mematuhi protokol kesehatan. Seperti menerapkan jaga jarak [physical distancing], menggunakan masker, dan sering cuci tangan. Dengan kepatuhan itu, harapan kita kasus Covid-19 akan turun,” tegas Zuraidah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.