Ekonom Udinus Sebut Layanan Gojek Terbukti Andal Saat Pandemi
Saat ini aplikasi layanan pesan antar seperti yang dilakukan Gojek telah menggunakan banyak fitur yang mengakomodasi kondisi pandemi.
Semarangpos.com, SEMARANG — Mobilitas publik terkungkung begitu pandemi Covid-19 datang merundung. Fasilitas pesan antar berbasis aplikasi, seperti Gofood, Gosend, maupun Goshop yang disediakan Gojek terbukti mampu menjadi alternatif bagi masyarakat di tengah situasi itu.
“Dalam kondisi seperti ini memang masyarakat yang sudah sadar dengan konsep stay at home tentunya menggunakan fasilitas ojol [ojek online] untuk dapat memenuhi kebutuhannya melalui belanja online,” ujar Nila Trisetiarini, pengamat ekonomi dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang saat dihubungi, Senin (20/4/2020).
Apalagi saat ini aplikasi layanan pesan antar oleh Gojek telah menggunakan banyak fitur yang mengakomodasi kondisi pandemi seperti ini, seperti pengantaran tanpa kontak fisik. “Untuk menjaga social distancing, ada fitur yang meminta ojol untuk tidak melakukan kontak fisik dengan konsumen, hal ini merupakan hal yang positif,” kata Nila.
Gadis Indigo Lihat Penghuni Bekas Kantor Semarang Seperti Film Insidious
Meski begitu, harus disadari pandemi ini berdampak pada perekonomian masyarakat secara merata. Sehingga pengguna fasilitas pesan antar pun berkurang dibandingkan saat kondisi normal.
“Konsep awal yang harus kita sadari bersama adalah bahwa kondisi perekonomian berdampak pada semua lapisan masyarakat, dan untuk itu masyarakat akan melakukan efisiensi konsumsi sehingga lagi-lagi ini akan berdampak pada pendapatan ojol,” ujar dia.
Untuk itu, Nila menyarakan masyarakat melakukan efisiensi konsumsi tanpa mengurangi asupan gizi untuk keluarga karena kondisi seperti ini sangat dibutuhkan. Serta menahan diri untuk melakukan investasi yang nilai dan risikonya tinggi karena ekonomi global sedang tidak stabil.
Bikin Haru, 2 Bocah Sumbangkan Uang Tabungan ke Ganjar Pranowo…
“Untuk pemerintah yang menjalankan program jaring sosial harus betul-betul memiliki data yang akurat sehingga yang memperoleh bantuan tepat pada sasaran,” katanya.
Bahu Membahu
Selain itu, masyarakat yang mampu tentunya dalam kondisi seperti ini bisa ikut membantu bahu membahu bersama pemerintah. Paling tidak mereka peduli dengan lingkungan terdekat rumah mereka untuk ikut serta memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Jika Semarang Diterapkan PSBB, Kendal & Demak Kena Imbas
Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam kondisi seperti ini, tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada pemerintah. Tapi yang tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat dalam disiplin menggunakan masker dan cuci tangan, bila tidak memungkinkan untuk tinggal di rumah,” ujar Nila.
Nila menegaskan jaga jarak sangat penting. Namun, ia melihat masih banyak masyarakat yang ke luar rumah hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.
Jika kondisi seperti ini terus berlangsung, ia khawatir akan berakibat pada terpuruknya kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang semakin parah.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- OP Minyak Goreng Disperindag Grobogan Langsung Disebu Pembeli
- Pandemi Covid-19, Evita Salurkan Beras dari Puan Maharani di Grobogan
- 116,62 Juta Orang Indonesia Sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
- Catat! Nataru Tidak Ada Libur Panjang, Tidak Usah Mudik
- Asyik, 1000 PKL dan Pemilik Warung di Salatiga Terima BLT
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.