Emoh Ditempeli Stiker Bansos, Penerima PKH di Kudus Pilih Mundur

Penerima manfaat Program Keluarga Harapan alias PKH di Kudus emoh ditempeli stiker penanda warga miskin dan memilih mundur dari daftar.

Emoh Ditempeli Stiker Bansos, Penerima PKH di Kudus Pilih Mundur Rumah salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ditempeli stiker sebagai penerima bantuan sosial. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Semarangpos.com, KUDUS — Penerima manfaat Program Keluarga Harapan alias PKH di Kudus emoh ditempeli stiker bansos (bantuan sosial). Daripada rumahnya ditempeli stiker penanda keluarga miskin itu, warga itu pilih mundur dari daftar.

Sikap itu terekam Kantor Berita Antara, Senin (15/6/2020). Salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Kudus mengundurkan diri. Pasalnya ia merasa tergolong warga mampu, namun selama ini masih menerima bantuan.

“Untuk sementara yang tercatat baru satu orang penerima manfaat PKH yang menyatakan mundur saat hendak ditempeli stiker di rumahnya beberapa waktu lalu,” kata Koordinator pendamping PKH Kabupaten Kudus Habib Rifai di Kudus, Jawa Tengah, .

Sering Dianggap Angker, Aslinya Rumah Kanthil Jogja Seperti Ini…  

Ia mengakui sebelumnya ketika di acara pertemuan kelompok memang sudah ada keinginan mundur ketika program penempelan stiker tersebut benar-benar dijalankan. Hal tersebut, kata dia, dimungkinkan karena yang bersangkutan memang tergolong warga mampu sehingga memilih mengundurkan diri.

“Bagi penerima manfaat PKH yang merasa sudah mampu dan mandiri, memang didorong untuk melakukan graduasi atau melepaskan diri dari program bantuan biar dialihkan kepada warga yang memang lebih berhak,” ujarnya.

Belum Semua Ditempeli

Hanya saja, lanjut dia, program penempelan stiker oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus belum seluruhnya. Pasalnya, kegiatan itu baru sampling di masing-masing desa yang ada di sembilan kecamatan. Di luar kegiatan penempelan stiker, jumlah penerima PKH yang melakukan graduasi juga cukup banyak. Data per April 2020 mencapai 271 penerima manfaat.

Kabid Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keluarga Miskin Dinas Sosial P3APP dan KB Kudus Arini Budi Utami mengakui penempelan stiker belum menyeluruh. Sebab, menurutnya, memang terbukti bisa menyeleksi warga yang tergolong mampu untuk mengundurkan diri. Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat akan dilanjutkan kembali. Targetnya, 45.000 stiker bisa ditempel di 45 keluarga penerima manfaat berbagai program bantuan sosial.

Dituduh Mesum di Indekos, 4 Pelajar Wonogiri Terbukti Berbusana  

Di antaranya, mulai dari bantuan PKH, bantuan pangan non tunai (BPNT), rumah tidak layak huni (RTLH), penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan nasional, dan kartu Indonesia pintar (KIP). Pada stiker tersebut, juga sudah mencantumkan semua jenis bantuan tersebut mulai dari PKH, BPNT, RTLH, PBI hingga KIP.

“Sebelumnya kami terkendala pandemi COVID-19. Rencananya dalam waktu dekat akan dilanjutkan kembali,” ujarnya. Apabila ada penerima manfaat yang sengaja merusak stiker tersebut, maka secara otomatis mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.

Menurut dia penempelan stiker tersebut sebagai bentuk transparansi dalam pemberian bantuan, sekaligus bahan evaluasi di masyarakat apakah yang menerima sudah tetap sasaran atau tidak. Ketika masyarakat juga ikut memantau dan mengawasi, setidaknya ketika ada kekeliruan dalam penyalurannya bisa menjadi bahan evaluasi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.