Gerakan Pemulung Aman Corona Berdinamika di Salatiga, Ini Wujudnya…

Komunitas peduli lingkungan di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah membuat gerakan Pemulung Aman Corona terkait pandemi Covid-19.

Gerakan Pemulung Aman Corona Berdinamika di Salatiga, Ini Wujudnya… Anggota komunitas peduli lingkungan Ijo Lumut Salatiga bersama relawan membagikan masker kepada pemulung di TPA Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang belum lama ini. (Semarangpos.com-Dokumentasi Ijo Lumut)

Semarangpos.com, SALATIGA — Komunitas peduli lingkungan di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, membuat gerakan Pemulung Aman Corona. Mereka membantu petugas pemungut sampah dan pemulung agar lebih terlindungi. Pasalnya pemulung menjadi salah satu pekerjaan sektor informal yang tidak bisa menerapkan sistem bekerja dari rumah.

Pegiat Komunitas Ijo Lumut Salatiga, Kristanto Irawan Putra, bercerita pemulung menjadi kalangan yang kerap luput dari bantuan sosial. Mereka bekerja di tempat pembuangan akhir (TPA) yang jarang terjamah aksi sosial. “Karena kebanyakan aksi sosial pembagian bantuan ada di jalan raya atau kampung, bukan di TPA,” ujar Kris, Rabu (15/4/2020). Ijo Lumut merupakan komunitas yang bergerak di bidang edukasi daur ulang sampah plastik.

Padahal jika dilihat, imbuh Kris, masa pandemi Covid-19 membuat konsumsi masker dan tisu sekali pakai di kalangan masyarakat meningkat. Itu berarti sampah masker dan tisu juga diprediksi meningkat di tempat-tempat pembuangan akhir. Ditambah lagi dengan penyakit pernapasan akibat sampah yang menumpuk cukup lama.

2 Gadis Indigo Lihat Sosok Bergelantungan di Gedung Bekas Kantor Semarang

Kris menambahkan langkah awal gerakan pemulung aman corona di Salatiga dilakukan dengan cara yang cukup unik. Akhir Maret lalu, beberapa komunitas peduli lingkungan di seluruh Indonesia secara serentak mengunggah foto kondisi pemulung yang bekerja tanpa pakaian pengaman. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi TPA yang penuh sampah.

Kampanye pemulung aman corona dilakukan dengan mengajak warga mengumpulkan sabun cair, sarung tangan, dan masker yang akan dibagikan kepada para pemulung. Agar tak bersinggungan dengan kebutuhan tenaga medis, yang dipilih adalah masker kain dan sarung tangan plastik.

Donasi Uang

Bantuan juga dibuka dalam bentuk donasi uang lewat laman penggalangan dana kitabisa.com. Selain masker dan sabun, donasi yang terkumpul digunakan untuk membeli buah dan susu. Semuanya diberikan kepada pemulung.

Suara Wanita Terekam Vlog Billy Christian Edisi Gedung Bekas Kantor Semarang

Gerakan pemulung aman corona di Salatiga menyasar dua tempat yakni pemulung di TPA Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang; dan TPA Ngronggo Salatiga. “Dua TPA itu yang paling dekat, jumlah pemulungnya juga lebih dari 50 orang,” imbuh Kris. Di tahap pertama gerakan ini berhasil menyalurkan 80 paket bantuan di TPA Blondo. Distribusi bantuan juga melibatkan relawan lokal setempat.

Gerakan pemulung aman corona dilakukan oleh lebih dari 60 komunitas peduli lingkungan di Indonesia. “Sasarannya sama, hanya cara tiap komunitas yang berbeda-beda,” kata Kris.

Salah satu pemulung di TPA Blondo, Wahyu, mengatakan sangat senang dengan bantuan yang menyasar kawasan TPA. Dia menyebut lingkungan TPA bukan tempat yang lazim disasar para pemberi bantuan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

 

 

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.