Grobogan Kenalkan Laporan Bencana Pakai Aplikasi

Dengan software pada laman petabencana.id, bencana alam di Grobogan bisa dilaporkan melalui aplikasi smartphone.

Grobogan Kenalkan Laporan Bencana Pakai Aplikasi Ilustrasi karya foto untuk sosialisasi #112Challenge. (Twittter.com)

Semarangpos.com, PURWODADI — BPBD Grobogan bersama Unit Layanan Inklusi Difabel (ULD) Penanggulangan Bencana, Selasa (11/2/2020), mengenalkan laman petabencana.id. Dengan software itu, bencana alam bisa dilaporkan melalui aplikasi smartphone.

Sosialisasi operasional aplikasi bebasis laman petabencana.id itu dikemas dengan tanda pagar atau tagar #112challenge. Sosialisasi itu dilakukan di dua tempat di Kota Purwodadi, ibu kota Kabupaten Grobogan, yakni di Taman Ir. Soekarno dan Taman Segitiga Emas.

Dalam sosialisasi itu dilakukan simulasi pelaporan. Masyarakat diminta berswafoto di photoboth atau area foto tiga dimensi yang telah disediakan. Hasil foto di photoboth yang menggambarkan gelontoran banjir tersebut selanjutnya bisa dilaporkan melalui menu di laman petabencana.id.

Peserta Seleksi CPNS Kudus Bawa Jimat Keberuntungan

Dalam proses pelaporan, tersedia pilihan aplikasi untuk menyampaikan laporan ke laman petabencana.id. Pelapor bisa melapor melalui akun sosial media Facebook, Twitter, Telegram, ataupun aplikasi lokal. Dalam pengiriman foto itu, disebutkan jenis bencana hingga tingkatnya.

“Kebetulan yang kita simulasikan hari ini adalah pelaporan bencana banjir. Untuk pelaporan melalui laman petabencana.id itu ada petunjuknya dan tinggal diikuti saja,” kata Ketua ULD Penanggulangan Bencana, Budi Hariyanto.

Serentak Se-Indonesia

Ia menyatakan kegiatan #112challenge tersebut diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara serentak di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan itu, masyarakat akan diberikan informasi cara melaporkan kejadian bencana di daerah masing-masing.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) Grobogan, Endang Sulistyoningsih, mengatakan Grobogan termasuk wilayah rentan bencana alam, khususnya banjir. Dari 19 kecamatan, sebanyak 16 kecamatan memiliki potensi banjir.

6 Tahun Dipasung, Pujiati Dibawa ke RSUD Banyumas

Rawannya wilayah di 16 kecamatan terhadap bencana banjir disebabkan banyak hal. Penyebabnya antara lain adanya kiriman air dari kawasan dua pegunungan yang mengapit wilayah Grobogan, yakni Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan.

“Kondisi banjir bisa terjadi jika curah hujan dikawasan pegunungan sangat tinggi. Karena volume air banyak maka tidak bisa tertampung ke sungai dan akhirnya meluap ke perkampungan penduduk. Wilayah yang rawan banjir kebanyakan berada di sekitar aliran sungai besar,” jelasnya.

Selain banjir, wilayah Grobogan juga rentan bencana angin puting beliung dan tanah longsor. Ketika curah hujan tinggi seperti saat ini, membuat bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor menjadi ancaman.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.