Gubernur Ganjar Minta Azan Tetap Berkumandang, Meski Warga Harus Ibadah di Rumah

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengimbau masyarakat mematuhi aturan PPKM Darurat dengan menjalankan ibadah di rumah saja.

Gubernur Ganjar Minta Azan Tetap Berkumandang, Meski Warga Harus Ibadah di Rumah Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meninjau tempat isolasi terpusat di Rusunawa mahasiswa Universitas Pekalongan, Minggu (4/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta seluruh warga mematuhi aturan PPKM Darurat terkait pelaksanaan ibadah di rumah.

“Terkait ibadah sudah jelas. Seluruh Jawa-Bali ibadah di rumah. Saya mohon betul agar semua membantu dengan beribadah di rumah. Tahun lalu kita pernah melakukan seperti ini, sehingga tidak perlu diperdebatkan,” kata Ganjar saat mengecek pelaksanaan PPKM  Darurat di Kota Pekalongan, Minggu (4/7).

Jika sebelumnya banyak masyarakat protes karena masjid ditutup dan mal dibuka, saat ini kondisinya sama. Mal dan pusat perbelanjaan non esensial saat ini  ditutup semua, tempat wisata dan tempat hiburan juga ditutup.

Baca juga: Warga Masih Abai, Ganjar Keluhkan Pelaksanaan Hari Pertama PPKM Darurat di Semarang

“Jadi sekarang seimbang, semua ditutup. Tinggal pasar yang masih buka, karena itu untuk kebutuhan sehari-hari. Maka saya minta agar pasar diawasi agar masyarakat bisa aman saat berdagang atau belanja, dengan mengedepankan protokol kesehatan,” jelasnya.

Meski masyarakat beribadah di rumah, Ganjar meminta tempat-tempat ibadah tetap menjadi pemimpin spiritualitas bagi umatnya. Pemuka agama di setiap tempat ibadah di Jateng bisa menjadi penggerak untuk meningkatkan spiritualitas masyarakat yang beribadah di rumah.

Misalnya di Kota Pekalongan yang dikenal dengan daerah santri, Ganjar meminta masjid dan musala tetap mengumandangkan adzan dan memimpin kegiatan istigasah atau selawatan. Kegiatan itu dilaksanakan oleh takmir masjid, dan diikuti masyarakat dari rumah masing-masing.

“Jadi selepas Magrib sampai Isya, jangan putus istigasah di masjid dan musala. Yang memimpin takmirnya saja, masyarakat mengikuti di rumah masing-masing,” ucapnya.

Baca juga: Zona Merah, Magelang Tutup Jalur Pendakian Gunung Merbabu

Dengan cara itu lanjut dia, maka usaha melawan Covid-19 akan seimbang. Usaha lahiriah dilakukan, namun batiniah tidak dihilangkan.

“Harapannya, keimanan dan spiritualitas kita jadi naik. Jadi tempat-tempat ibadah tetap bisa menjalankan perannya untuk memimpin umatnya, meski semua beribadah di rumah masing-masing,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.