Gubernur Jateng Minta Warga Tak Tolak Jenazah Pasien Virus Corona
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta warga tidak menolak pemakaman jenazah pasien yang diidentifikasi terpapar virus corona.
Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta warga tidak melakukan penolakan terhadap jenazah pasien positif virus corona yang akan dimakamkan.
Ia bahkan miris melihat berita adanya penolakan pemakaman bagi pasien positif virus corona yang terjadi di beberapa wilayah.
“Tolong, tolong betul saya minta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan keluarganya,” kata Ganjar, Rabu (1/4/2020).
Dirinya mengaku sudah berkonsultasi dengan sejumlah pakar kesehatan terkait pemulasaran dan pemakaman jenazah virus corona.
Dari penjelasan para ahli itu diketahui jika pemakaman dilakukan sesuai prosedur tidak akan menimbulkan penularan.
“Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus [plastik] dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat,” tegasnya.
Sesuai protokol Kementerian Agama, pemakaman jenazah positif virus corona memang tidak boleh dihadiri pelayat. Selain itu, jenazah harus dikubur di lokasi yang jauh dari sumber air yang digunakan konsumsi, berjarak minimal 50 meter.
Selain itu, jenazah juga harus dikubur minimal sejauh 500 meter dari permukiman penduduk. Jenazah juga harus dikubur pada kedalaman 1,5 meter dan ditutup dengan tanah setinggi 1 meter.
Ganjar menambahkan penolakan dan stigma terhadap jenazah positif corona akan semakin membuat keluarga terpukul. Mereka yang kehilangan orang tercinta, tidak boleh mendekat, tidak boleh melihat wajahnya pasti sudah sangat menderita.
“Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini. Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama,” pungkasnya.
Aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat Covid-19 memang terjadi di beberapa tempat. Warga menolak karena takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan. Bahkan, ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali karena warga menolak.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19
- Ganjar Digeruduk Aktivis Mahasiswa di Papua, Diajak Diskusi
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- Muncul Klaster PTM di Purbalingga, Gubernur Ganjar Minta Sekolah Jateng Lakukan Random Test
- Pemerintah Izinkan Anak 12 Tahun Masuk Mal, Ini Pesan Ganjar ke Orang Tua
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.