Wonosobo Krisis Pupuk Subsidi, Kartu Tani Wajib Dipakai
Dispaperkan Wonosobo meminta Kios Pupuk Lengkap atau KPL tidak menjual pupuk bersubsidi ke sembarang orang namun hanya ke petani di daerahnya.
Semarangpos.com, WONOSOBO – Wonosobo krisis pupuk subsidi sehingga jumlahnya tak memenuhi kebutuhan petani. Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo pun meminta Kios Pupuk Lengkap atau KPL tidak menjual pupuk bersubsidi ke sembarang orang. KPL hanya boleh melayani petani dari lingkup daerahnya berdasarkan Kartu Tani.
Dispaperkan Wonosobo melarang KPL melayani pembelian pupuk bersubsidi bagi petani yang berasal dari luar wilayahnya. Peraturan ini mulai ditetapkan sejak Sabtu (1/8/2020). Pelarangan ini ditujukan agar penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.
KPL diminta mencermati Daftar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) wilayah masing-masing. Apabila petani tidak tercantum dalam daftar tersebut, KPL wajib menolak pembeliannya.
Om Hao Bahas Benda Pusaka Cemeti sebagai Alat Tolak Bala
“Saya minta KPL mulai 1 Agustus tidak melayani pembelian dari luar wilayahnya, RDKK-nya tolong disimak, jika nama orang yang akan menebus pupuk tersebut tidak tertera disana maka wajib ditolak,” ujar Kepala Dispaperkan Wonosobo Sumaedi.
Kebebasan penjualan pupuk bersubsidi kerap kali ditemukan adanya penyalahgunaan. Hal ini tentu membawa dampak yang merugikan banyak pihak, terutama petani.
Kawal Penyaluran Pupuk
Demi mencegah penyimpangan ini, Pemkab Wonosobo memanfaatkan Kartu Tani. Kartu itu diharapkan menjaga penyaluran pupuk subsidi di Wonosobo secara lebih terarah dan tepat sasaran.
“Berkaitan dengan pelaksanaan Kartu Tani di Wonosobo, Saya minta dukungan dan sinergi dari berbagai pihak, agar keberhasilan dari implementasi Kartu Tani dapat tercapai,” ujar Bupati Wonosobo, Eko Purnomo dalam Instagram @setdawonosobo, Rabu (5/8/2020).
Cerita Sang Kancil yang Cepat Kalah pada Si Siput nan Lambat
Petani yang belum terdaftar di dalam RDKK dapat mendaftarkan dirinya dengan menghubungi kelompok tani terdekat. Sebab, petani tidak akan bisa membeli pupuk subsidi bila belum terdaftar di RDKK walaupun dirinya merupakan penduduk setempat.
Eko Purnomo meminta kepada BRI Unit seluruh kecamatan di Wonosobo untuk berkoordinasi dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan). Dirinya meminta agar Kartu Tani segera diberikan seluruhnya dan diperbaiki apabila ditemukan kesalahan.
Bupati Wonosobo meminta pihaknya memastikan fungsi EDC dan memberi bimbingan terhadap KPL dalam pengoperasiannya. “Jangan lupa pastikan alat EDC (Electronic Data Capture) seluruh KPL dapat berfungsi dengan baik. Serta lakukan asistensi secara berkala terhadap kemampuan KPL dalam mengoperasikan EDC,” imbuhnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Petani Butuh Pupuk Subsidi, Legislator Jateng Minta Kartu Tani Diperbaiki
- Jateng Ajukan 390.000 Ton Pupuk Bersubsidi
- Kartu Tani di Jateng Belum Populer, Baru 20% Petani yang Pakai
- Kementan Nobatkan Kartu Tani Jateng Terbaik Nasional
- PILKADA 2018 : Ganjar Pranowo Tuding Politisasi Kartu Tani, Begini Faktanya…
- PILKADA 2018 : Ganjar Pranowo Tegaskan Kartu Tani Manjur Cegah Penyelewengan Pupuk
- Kartu Tani Bukan Lagi Syarat Beli Pupuk Bersubsidi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.