IDI: Warga Semarang Sulit Terapkan Jaga Jarak

Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Kota Semarang menyoroti perilaku warga Kota Semarang yang sulit menerapkan protokol kesehatan jaga jarak.

IDI: Warga Semarang Sulit Terapkan Jaga Jarak Ilustrasi penerapan jaga jarak. (Freepik.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Kota Semarang menilai tingkat kepatuhan masyarakat Kota Semarang dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan mengenakan masker cukup tinggi.

Kendati demikian, warga Semarang masih sulit dalam menerapkan aturan jaga jarak atau physical distancing sebagai antisipasi penularan virus corona.

“Hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, kalau kepatuhan warga dalam memakai masker sudah 70%. Begitu juga dengan cuci tangan. Tapi, yang sulit itu jaga jarak. Kepatuhan dalam menerapkan jaga jarak masih jelek, sehingga angka kesakitan makin tinggi,” ujar Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar, kepada wartawan di Semarang, Senin (16/11/2020).

IDI: Gugur Karena Covid-19, 6 Nakes di Semarang Tak Dapat Santunan

Ia menjelaskan kepatuhan protokol kesehatan warga yang minim tersebut disebab berbagai faktor. Salah satunya adalah keyakinan bahwa Covid-19 mulai teratasi dengan adanya vaksin Sinovac.

Padahal, hal itu sangat keliru. Menurut Elang, meski sudah ada vaksin dari China, warga tetap dianjurkan mematuhi protokol kesehatan. Apalagi, proses vaksinasi hanya bisa dilakukan dengan batas usia tertentu.

“Kita jangan berangan-angan jika ada vaksin, maka besok sembuh. Enggak bisa seperti itu. Antara vaksin, lingkungan, dan imun harus beriringan. Kalau imun terganggu ya pasti bisa tertular lagi,” ujarnya.

PHBS

Elang pun meminta masyarakat untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna memutus mata rantai persebaran Covid-19. Terlebih lagi saat ini kasus Covid-19 di Kota Semarang terus merangkak naik.

Dikutip dari laman Internet siagacorona.semarangkota.go.id, total kasus Covid-19 di Kota Semarang saat ini mencapai 11.840. Perinciannya, 575 orang masih dirawat 10.234 orang sembuh, dan 1.031 meninggal dunia.

Rektor Unnes Dilaporkan Mahasiswa ke KPK

Elang pun menjelaskan Covid-19 tak hanya menyerang masyarakat umum. Tapi, virus corona juga menyasar para tenaga kesehatan yang bertugas di instansi pelayanan publik.

“Oleh karena itu, saya minta semuanya patuh protokol kesehatan. Jika sudah pakai masker, cuci tangan ya harus tetap jaga jarak. Jauhi kerumunan. Tapi, yang satu ini [jaga jarak] memang masih sulit dikendalikan,” terangnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.