Indikasi Curang di PPDB Online, Disdik Jateng Sebut Banyak Manipulasi Data
Indikasi kecurangan disinyalir terjadi dalam proses PPDB online SMA/SMK negeri di Jateng 2020, menyusul ditemukannya data yang tidak sesuai di aplikasi.
Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) mencium adanya gelagat ketidakjujuran yang dilakukan orang tua maupun calon siswa pada proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/SMK negeri di Jateng 2020.
Dugaan itu menguap menyusul ditemukan banyak data calon siswa yang tidak sesuai pada aplikasi pendaftaran PPDB yang dilakukan secara online.
Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, mengaku menerima banyak laporan terkait adanya ketidakjujuran pengisian data dalam aplikasi PPBD. Ketidakjujuran itu terkai pengisian nilai rapor, surat keterangan domisili, kartu keluarga (KK) hingga sertifikat kejuaraan. Tujuannya, tak lain agar calon peserta didik bisa diterima di sekolah yang diinginkan.
Terungkap, Ini Identitas Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar
“Menindaklanjuti aduan itu, saya memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah untuk dengan ketat melakukan validasi dan verifikasi data yang masuk. Proses validasi dan verifikasi data dilaksanakan mulai Senin-Kamis [22-24/6/2020],” terang Jumeri melalui rekaman video yang diterima Semarangpos.com, Senin pagi.
Jumeri mengatakan penerimaan PPDB Jateng tahun ini dilakukan sepenuhnya dengan mekanisme online. Hal itu menyusul situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Kendati demikian, momen itu seharusnya bisa dimanfaatkan orang tua maupun calon peserta didik dalam menerapkan sikap jujur.
“Kita sepakat, tanpa kejujuran niat kita melahirkan generasi hebat di masa yang akan datang hanya akan jadi angan-angan kosong. Oleh karenanya, baik penyelenggara, peserta didik, orang tua harus sama-sama memiliki integritas,” ungkap Jumeri.
Daya Tampung SMA/SMK Negeri di Jateng Pada PPDB 2020 Susut 7.941 Siswa
Ralat
Jumeri pun mengimbau kepada orang tua maupun calon siswa yang telah memalsukan data untuk segera memperbaiki. Jika tak segera diperbaiki, pihaknya pun tak segan-segan mencoret nama calon siswa tersebut meski telah dinyatakan diterima di sekolah yang dituju.
“Mereka yang melakukan perbaikan tidak akan dikenai sanksi apa pun. Namun, apabila setelah pengumuman penerimaan diketahui ada pelanggaran atau laporan masyarakat mengenai indikasi pelanggaran, maka penerimaan calon siswa itu akan dibatalkan,” tegas Jumeri.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku telah berkali-kali mengingatkan orang tua maupun calon siswa untuk jujur dalam mengisi data PPDB.
“Ketika mengisi data harus sesuai kenyataan. Kalau tidak, meski diterima dan dicek datanya salah, maka akan langsung kami coret,” tutur Ganjar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Jateng Minta Sekolah Tak Wajibkan Siswa Kenakan Seragam saat PTM
- PTM di Jateng Sepekan Berjalan, Ini Evaluasi dari Disdikbud Jateng
- Jateng Izinkan Sekolah Gelar Tatap Muka Mulai 30 Agustus
- Sejumlah Daerah Mulai Gelar PTM, Ini Respons Gubernur Jateng
- Pandemi Covid-19, 34% Lembaga PAUD di Jateng Kehilangan Murid
- Pemprov Jateng Belum Putuskan Gelar PTM di Sekolah
- Pendaftaran Dimulai, PPDB Online Jateng Siap Tampung 213.932 Siswa
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.