Jateng di Rumah Saja, Pasar di Semarang Tetap Buka

Pasar-pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) tidak akan ditutup saat pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada akhir pekan nanti.

Jateng di Rumah Saja, Pasar di Semarang Tetap Buka Ilustrasi aktivitas jual beli di pasar tradisional. (Dok. Solopos.com/Bisnis)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pasar-pasar tradisional di Kota Semarang kemungkinan tetap beroperasi selama penerapan Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, mengatakan pihaknya siap menjalankan instruksi Gubernur Jateng terkait Gerakan Jateng di Rumah Saja. Terlebih lagi, instruksi itu sudah memiliki payung hukum berupa SE Gubernur Jateng No.443.5/000/1933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada PPKM Tahap II di Jateng.

“Intinya kita akan mengamankan SE Gubernur itu. Protokol kesehatan akan kita ketatkan,” ujar Fravarta saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (3/1/2021).

Baca juga: Polisi di Jateng Sita 14,92 Kg Narkoba Jenis Sabu-Sabu

Kendati demikian, Fravarta mengaku tidak berencana melakukan penutupan pasar-pasar tradisional selama Gerakan Jateng di Rumah Saja dilaksanakan.

Padahal, dalam SE Gubernur tersebut, pada poin 1.C disebutkan adanya penutupan pasar selama Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Menurut Fravarta, penutupan pasar hanya diberlakukan terhadap pasar tiban atau yang beroperasi setiap akhir pekan. Sedangkan, untuk pasar tradisional tetap diizinkan beroperasi seperti biasa.

“Kan di SE sudah jelas. Di situ disebutkan untuk kebutuhan logistik dan pokok masyarakat masih diizinkan [buka]. Jadi, enggak masalah kalau seperti pasar yang menjual kebutuhan pokok masyarakat masih beroperasi,” tuturnya.

Protokol Kesehatan

Meski diizinkan beroperasi, Fravarta mengaku akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di lingkungan pasar tradisional. Pedagang maupun pengunjung diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saat berada di lingkungan pasar.

“Kalau untuk pasar mingguan [tiban] kita minta tutup dulu. Kan di Semarang ada beberapa lokasi seperti Jl. Mangunsarkoro, sekitar Jl. Pahlawan [car free day], dan Jl. W.R. Supratman. Itu koordinatornya sudah kita kumpulkan dan diminta tutup dulu,” tuturnya.

Baca juga: Salatiga Setuju Terapkan Jateng di Rumah Saja

Sementara seorang pedagang Pasar Peterongan, Is, mengaku masih bingung dengan kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja. Ia belum tahu apakah akan tetap membuka lapak dagangannya pada akhir pekan nanti, atau menutupnya.

“Saya belum tahu. Masih menunggu sosialisasi dari Dinas Perdagangan,” ujar Is.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.