Jateng di Rumah Saja, Pedagang Pecel Lele di Semarang Galau

Sejumlah pedagang kaki lima seperti pecel lele di Semarang mengaku masih bimbang terkait kebijakan Jateng di Rumah Saja yang diberlakukan akhir pekan nanti.

Jateng di Rumah Saja, Pedagang Pecel Lele di Semarang Galau Spanduk pecel lele berisi meu bakso. (@entrepreneurindonesia)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diberlakukan pada akhir pekan nanti, membuat pedagang pecel lele di Kota Semarang galau. Mereka masih bimbang untuk menjajakan dagangannya saat program tersebut diberlakukan pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).

Seorang pedagang pecel lele di Semarang, Mansur, mengaku belum tahu apakah akan menggelar dagangannya saat Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan. Ia mengaku hingga saat ini belum mendapat pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, apakah pedagang kaki lima diizinkan beroperasi atau tidak.

“Belum tahu. Pemberitahuan resminya kami belum dapat,” ujar pria yang menggelar warungnya di Jl. Sompok, Lamper Tengah, Kota Semarang itu kepada Semarangpos.com, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Akhirnya, Gubernur Ganjar Izinkan Pasar Buka saat Jateng di Rumah Saja

Mansur mengaku sebenarnya dirinya ingin tetap berjualan pada akhir pekan nanti. Namun, ia tidak tahu apakah dagangannya bakal laku terjual seperti hari biasa.

“Kalau biasanya kan mesti banyak pelanggan. Apalagi Sabtu dan Minggu. Mesti ramai. Tapi, kalau banyak yang enggak berani keluar rumah kan jadi enggak laku,” tutur pria asal Lamongan tersebut.

Selain itu, Mansur juga tidak tahu apakah pasar tradisional akan buka seperti biasa. Jika banyak pedagang pasar yang tidak berjualan, ia pun akan kesulitan berbelanja bahan pokok.

“Lha kalau pasar tutup juga sulit cari bahan baku. Belanjanya bagaimana?” tuturnya.

Senada juga dialami Edi, penjual makanan di kawasan Taman Budaya Raden Saleh. Edi mengaku sebenarnya ingin membuka warungnya pada Sabtu dan Minggu nanti.

PPKM

Apalagi, jumlah pelanggan saat akhir pekan biasanya cukup melimpah meski masa pandemi Covid-19 maupun penerapan PPKM di Kota Semarang.

Namun, ia tidak tahu apakah bisa membuka dagangannya pada akhir pekan nanti atau saat Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan.

“Katanya PKL dan pasar tetap diizinkan buka. Tapi, kami tidak tahu apakah bisa buka. Soalnya, TBRS informasinya ditutup jadi kita enggak bisa jualan,” tutur Edi.

Baca juga: Inspiratif, Prajurit TNI Kodam Donorkan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memang mengizinkan pasar dan PKL tetap beroperasi saat Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Meski pun dalam SE Gubernur Jateng terkait Gerakan Jateng di Rumah Saja, pasar diminta untuk ditutup.

Wali Kota Semarang berdalih PKL diizinkan beroperasi karena tidak diatur dalam SE Gubernur itu. Aturan bagi PKL akan mengacu pada Perwali No.2/2021 tentang PPKM tahap kedua yakni diizinkan beroperasi hingga pukul 22.00 WIB. Sementara untuk pasar dibuka karena menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.