Jelang Iduladha, Masih Ada Hewan Kurban Sakit di Wonosobo

Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo memeriksa lapak-lapak pedagang hewan kurban menjelang Iduladha 2020.

Jelang Iduladha, Masih Ada Hewan Kurban Sakit di Wonosobo Ilustrasi hewan kurban. (halodoc.com)

Semarangpos.com, WONOSOBO — Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo menggelar pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang hewan kurban menjelang Iduladha 2020. Ditemukan masih ada hewan kurban kurang sehat.

Menjelang Iduladha 1441 H, permintaan hewan kurban di Wonosobo, Jawa Tengah meningkat meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih membayangan masyarakat. Pasar hewan ramai diserbu konsumen.

Bukan hanya di pasar hewan, sejumlah peternak juga menggelar lapak dadakan di berbagai tempat. Lapak-lapak itu juga padat calon pembeli.

Ada Hantu Tampakkan Diri di Rumah Sehat Corona Sukoharjo…

Dalam rangka memenuhi ketentuan hewan kurban yang baik, Dispaperkan Wonosobo melakukan pemeriksaan hewan-hewan ternak yang hendak dikurbankan. Pemeriksaan ini dilakukan di beberapa lapak yang tersebar di wilayah Wonosobo, Rabu (29/7/2020).

Kepala Bidang Peternakan, dan Kesehatan Hewan (PKH), Didik Driyono, menerangkan bahwa pihaknya tahun ini berupaya lebih intensif dalam melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan bukan hanya dilakukan pada hewan kurban, namun juga pada lapak yang digelar.

View this post on Instagram

Dinas Pangan, Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo menggelar inspeksi ke sejumlah lapak pedagang hewan kurban di kawasan Kota Wonosobo, Rabu (28/7/2020). . Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), drh Sidik Driyono ketika ditemui di sela pemeriksaan sejumlah hewan yang diperjualbelikan menjelang Idul Adha 1441 H, menerangkan pihaknya berupaya lebih intensif dalam inspeksi pada tahun ini. “Selain untuk mengetahui sejauh mana kesehatan hewan yang dijual kepada konsumen, kami juga menekankan agar para penjual menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan melengkapi diri dengan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan untuk konsumen, serta memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat, sehingga tidak berpotensi menularkan virus,” terangnya. . Dari hasil pemantauan yang digelar di Pasar Hewan Wonolelo, serta 6 lapak pedagang musiman di seputar Kota Wonosobo, Sidik mengakui masih ada temuan dari petugas yang mengindikasikan hewan yang dijual dalam kondisi kurang sehat. Baca selengkapnya di berita "Sejumlah Hewan Kurban Terindikasi Sakit", https://diskominfo.wonosobokab.go.id #NewNormal #JatengGayeng #Wonosobo #WonosoboKab #DiskominfoWsb #SeputarWonosobo

A post shared by Diskominfo Wonosobo (@diskominfo_wsb) on

Taati Protocol Kesehatan

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, tempat penjualan hewan kurban juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan. “Selain untuk mengetahui sejauh mana kesehatan hewan yang dijual kepada konsumen, kami juga menekankan agar penjual menaati protocol kesehatan, serta memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat, sehingga tidak berpotensi menularkan virus,” kata Didik Driyono sebagaimana dikutip pengelola akun Instagram @diskominfo_wsb, Rabu (29/7/2020).

Didik mengklaim petugas masih mendapatkan temuan yang mengindikasi adanya hewan kurban yang dijual dalam kondisi kurang sehat. Hal itu ditemukan saat petugas melakukan pemeriksaan di Pasar Hewan Wonolelo dan enam lapak pedagang musiman.

Pohon di Tanggul Sungai Sukoharjo Ditebang, Ular Bermunculan…  

Adapun hewan kurban yang ditemukan dalam kondisi kurang sehat adalah kambing. “Pemeriksaan dilakukan pada sejumlah kambing dan sapi, kalau sapi tidak ada indikasi temuan penyakit, namun di beberapa kambing dan domba, ada beberapa yang sedang terkena ping eye atau mata belekan sehingga kami minta untuk segera diobati,” ungkap Sidik.

Sidik mengungkapkan masih banyak juga ditemui hewan kurban yang memiliki penyakit kulit berupa scabies alias kudisan dan kutu hewan. Kedua [enyakit itu berpotensi menular kepada hewan lainnya.

Dia meminta agar pedagang menahan penjualan hewan kurang sehat tersebut agar tidak menimbulkan kerugian bagi konsumen. “Imbauan kami lebih kepada agar ternak hasil pemotongan pada saat hari kurban benar-benar memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal. Masyarakat selaku konsumen juga agar lebih teliti dalam membeli hewan kurban,” tuturnya.

KLIKdan LIKEdi sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.