Jembatan Mberok Jadi Pembatas Pribumi dan Kolonialis

Mestinya, Jembatan Mberok di dekat Kantor Pos Besar Semarang bukan hal asing bagi warga Kota Semarang karena sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dulu.

Jembatan Mberok Jadi Pembatas Pribumi dan Kolonialis Foto Jembatan Mberok pada malam hari (Instagram—semarangasli)

Semarangpos.com, SEMARANG — Warga Kota Semarang mungkin tidak asing lagi dengan Jembatan Mberok. Jembatan yang terletak di dekat Kantor Pos Besar Semarang ini dikenal sebagai pembatas rakyat pribumi dengan kolonialis pada zaman penjajahan Belanda dulu.

Dalam bahasa Belanda, jembatan lazim disebut “brug”. Rupanya pada masa lalu, terjadi salah pengucapan. Karena orang Jawa sulit melafalkan “burg”, mereka menyebutnya dengan “berok” dan berkembang menjadi “mberok”.

Gouvernementsbrug adalah nama asli dari Jembatan Mberok sebelum akhirnya diganti namanya dengan Sociteisbrug. Nama itu mengacu pada pengertian “jembatan milik pemerintah”.

Gadis Indigo Ketemu Sosok Bercahaya di Candi Gedong Songo

Nama tersebut disesuaikan dengan tempatnya yang tidak jauh dari gedung pemerintahan. Kala itu gedung tersebut dikenal sebagai Gedung Papak.

Dulu, kawasan Kota Lama dipagari benteng dengan tata ruang berbentuk segi lima yang dikenal dengan sebutan Benteng Vijfhoek. Hanya melalui jembatan sepanjang 10 m itulah orang-orang menggunakannya sebagai akses keluar masuk Kota Lama.

Seperti yang dihimpun Semarangos.com, pada tahun 1842 benteng tersebut dibongkar dan menyisakan gerbang barat atau Gouvernementsport.

KIP Jateng: Gubernur Harus Terbuka Ungkap Persebaran Virus Corona

Selain gerbang barat, terdapat gerbang timur atau Oost Port yang terletak di Jl. Raden Patah, dan gerbang selatan atau de Zuider Port di Jl.Suari.

Jembatan Mberok juga disebut sebagai simbol pembatas antara si kaya dengan si miskin. Penjagaan ketat membuat orang-orang di sekitar kawasan Kota Lama tidak diizinkan masuk ke Kota Lama. Mereka hanya bisa melihat Kota Lama dari jauh.

Dapat Dibuka-Tutup

Jembatan Mberok dulunya merupakan jembatan yang dapat dibuka dan ditutup menjadi dua bagian. Saat ada kapal yang melintas di Kali Semarang, maka Jembatan Mberok akan terbelah dan terangkat.

RSUD Salatiga Setop Besuk & Batasi Penunggu

Saat itu, Kali Semarang merupakan akses utama untuk masuk ke Kota Semarang dan menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi di Nusantara.

Walaupun eksistensi Jembatan Mberok belum diketahui wisatawan, namun keberadaannya tidak bisa dipisah dengan tempat-tempat menarik yang ada di Kota Semarang.

Kawasan Kota Lama, Masjid Besar Kauman, Masjid Menara Jalan Layur, Pasar Johar, Pecinan, dan Stasiun Tawang menjadi benang merah dengan Jembatan Mberok.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.