Kabur dari RSJ Semarang, Orang Gila Ngamuk di Permukiman Warga

Seorang penderita gangguan jiwa kabur dari RSJD Amino Gondohutomo Semarang.

Kabur dari RSJ Semarang, Orang Gila Ngamuk di Permukiman Warga Ilustrasi orang gila. (dok. JIBI)

Semarangpos.com, SEMARANG — Suasana Kampung Gang Lembayung, Jalan Kapri Raya, Kelurahan Sendangguwo, Kota Semarang, mendadak heboh, Rabu (12/2/2020) dini hari. Kehebohan itu tak lain disebabkan ulah seorang pemuda berinisial Y yang mengamuk dan melempari warga dengan genting dari atap rumah.

Untungnya, ulah Y itu tak bertahan lama. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang langsung mengevakuasi Y dari atap rumah sekitar pukul 01.12 WIB.

Informasi yang dihimpun Semarangpos.com, Y merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pria asal Papua yang tengah menjalani studi di Salatiga itu sebelumnya kabur dari ruang perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang.

Direktur Utama (Dirut) RSJD Amino Gondohutomo, Alex Jusran, membenarkan ada pasiennya yang kabur dari perawatan rumah sakit. Pasien itu lari dari RSJD sejak Selasa (11/2/2020) sore.

“Pasien itu berinisial Y, warga Salatiga. Dia sedang kuliah di sana. Kabur lewat pintu belakang, samping musala,” terang Alex kepada wartawan di Semarang.

Alex mengatakan Y sebenarnya pasien baru yang dirawat sejak Senin (10/2/2020). Ia diduga mengalami gangguan jiwa karena mengalami depresi akibat permasalahan keluarga.

Kepala Bidang (Kabid) Operasional dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti, mengaku mendapat panggilan untuk mengevakuasi pasien RSJD Amino Gondohutomo yang kabur.

Pihaknya pun langsung mengerahkan sekitar lima personel  untuk mengevakuasi pasien dari atap rumah. Proses evakuasi pun berjalan alot hingga petugas Damkar bersama warga terpaksa merobohkan atap rumah yang ditempati Y.

“Menurut laporan personel saya di lapangan, negosiasinya berjalan alot. Akhirnya, kita sepakat untuk merobohkan atap rumah supaya pasien bisa dievakuasi,” jelas Trijoto.

Sementara itu, salah seorang personel Damkar, Indra Darmawan, mengaku evakuasi pasien ODGJ itu memang cukup alot. Saat dievakuasi, pasien tersebut bahkan sempat mengamuk dan melempari petugas.

“Evakuasinya selama 10 jam lebih. Dia ngamuk, semua orang dilempari genting. Habis gitu, dia melompat ke satu rumah ke rumah lainnya. Akhirnya, kita paksa turun ke bawah,” ujarnya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.