Kala Candi Sewu Tak Terkait Bandung Bondowoso & Roro Jonggrang

Candi Sewu kerap dikaitkan dengan legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang, namun channel Youtube Travel Stories memberikan wawasan lain.

Kala Candi Sewu Tak Terkait Bandung Bondowoso & Roro Jonggrang Tangkapan layar dari video Candi Sewu unggahan channel Youtube Travel Stories, Jumat (10/7/2020). (Youtube-Travel Stories)

Semarangpos.com, KLATEN — Candi Sewu kerap dikaitkan dengan legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Namun Travel Stories, channel Youtube yang kontennya berisi tentang tempat-tempat wisata di Indonesia beserta sejarahnya, memberikan wawasan yang lebih.

Pengelola channel tersebut mengunggah video mengenai Candi Sewu, Jumat (10/7/2020). Kompleks Candi Sewu disebut sebagai candi Buddha terbesar kedua di Indonesia setelah Candi Borobudur.

Selain itu, candi tersebut diperkirakan berdiri lebih awal daripada candi Buddha terbesar di negara ini. Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 M.

Mengenal Huk, Motif Batik Para Penguasa

Candi Manjusringhra merupakan nama lainnya. Hal itu didasarkan pada tulisan 782 M di Prasasti Kelurak dan tulisan 792 M di Prasasti Manjusringhra. Candi Manjusringhra dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno di bawah pimpinan Rakai Panangkaran.

Rakai Panangkaran adalah raja paling populer di Dinasti Syailendra. Raja tersebut memerintah sejak 746 M sampai 784 M.

Dalam prasasti tersebut juga tercantum nama asli dari Candi Sewu, yakni Prasada Vajrasana Manjusigra. Nama itu bermakna candi sebagai tempat Wajra bertahta untuk mencapai Bodhisatwa.

Candi itu berada di Dukuh Bener, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.  Letaknya hanya berjarak 800 m dari salah satu candi Hindu Indonesia, yang disebut dengan nama Candi Prambanan.

Istimewanya Sega Godog depan Makam Raja

Perbedaan lain antara Candi Sewu dan Candi Prambanan terdapat pada pintu masuk. Pintu masuk Candi Sewu menghadap ke Utara sementara pintu masuk Candi Prambanan menghadap ke Selatan.

Seakan-Akan Seribu

Candi Sewu memiliki total yang banyak sehingga seakan-akan berjumlah seribu. Sewu merupakan kosakata dari bahasa Jawa yang berarti ‘seribu’. Namun, jumlah candinya hanyalah 249 buah.

Penamaan tersebut dikaitkan dengan kisah cinta antara Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang. Cerita itu dimulai dari pembunuhan Prabu Boko oleh Bandung Bondowoso.

Youtuber Tanboy Kun Sarapan Pedas di Solo, Ini Menunya…  

Bandung Bondowoso jatuh cinta kepada Roro Jonggrang, anak Prabu Boko. Roro Jonggrang memberi syarat berupa pembuatan 1.000 candi dalam satu malam ketika lelaki tadi melamarnya.

Roro Jonggrang tidak menyangka bahwa Bandung Bondowoso sangat sakti sebab meminta bantuan kepada makhluk halus. Oleh karena itu, dia meminta beberapa wanita desa untuk memukul lesung supaya ayam-ayam berkokok. Selanjutnya, makhluk halus pergi karena mengira hari sudah pagi.

Bandung Bondowoso pun marah karena hanya berhasil membuat 999 candi. Setelah itu, dia mengutuk Roro Jonggrang untuk menjadi candi yang ke-1.000.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.