Karma bagi Orang Jahat Jadi Asal-Usul Rawa Pening
Asal-usul Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berdasarkan cerita rakyat Jawa Tengah diawali azab bagi penerima karma jahat.
Semarangpos.com, UNGARAN — Danau Rawa Pening terdapat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kisah ini berdasarkan cerita rakyat Jawa Tengah pada unggahan Dongeng Kita di Youtube, Jumat (26/6/2020). Berikut ini cerita asal-usul danau tersebut.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang anak laki-laki sebatang kara. Ia tinggal di sebuah desa terpencil. Dia mendapatkan karunia dari Sang Pencipta, yaitu berupa kemampuan untuk bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Pada suatu malam, Nenek Sihir mendatangi rumah anak tadi. “Hei, Bocah! Gara-gara kamu, sekarang tidak ada lagi yang datang berobat kepadaku!” bentaknya. Setelah itu, dia mengarahkan tongkat kepada si anak.
Coba Sensasi Mi Ayam dengan Boba di Jogja
Tubuh sang anak laki-laki pun menjadi dipenuhi oleh luka dan berbau busuk. Beberapa warga desa terkejut dan bertanya-tanya terkait kejadian yang menyebabkannya menjadi seperti itu.
Malam harinya, si anak tidur. “Pergilah dari desa ini! Dan carilah seorang perempuan tua! Dia yang akan menyembuhkan penyakitmu,” kata suara di dalam mimpinya.
Tinggalkan Desa
Pada keesokan harinya, si anak pergi meninggalkan rumah dan desanya sejak dini hari. Ia menelusuri hutan hingga berhari-hari.
Abaikan Covid-19, Warga Demak Bersih Desa
Setelah bekalnya habis, anak itu berhenti di sebuah rumah pada suatu desa. “Maaf, Pak. Berilah saya sedikit air dan makanan!” pintanya.
“Heh, anak kecil bau busuk! Pergi kau dari sini sekarang juga! Cepat pergi!” seru salah seorang warga.
Si anak mengalami perlakuan itu tidak hanya sekali, namun sampai berulang kali. Penduduk di desa tersebut merasa jijik kepadanya. Tidak ada yang mengasihaninya.
Ini Dia Rahasia Filosofi di Balik Batik Kawung…
Anak laki-laki tadi melihat suatu pesta di kampung. Ia sangat kelaparan dan kehausan, maka mencoba sekali lagi untuk meminta kepada orang di sekitar. Namun, dia kembali diusir.
Anak itu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Di tepian desa terdapat sebuah gubuk tua yang dihuni oleh seorang wanita tua. “Maaf, Nek. Bolehkah saya meminta seteguk air saja?” pintanya.
Sang wanita tua merespons, “Nak, semalam aku bermimpi kalau aku harus memberi minum dan makanan ke seorang anak kecil yang tubuhnya penuh luka. Sepertinya anak kecil itu kamu. Duduklah! Aku akan mengambilkan makanan dan minuman.”
Semak-Semak Gunung Lawu Beku Diselimuti Es
Selesai makan, kondisi tubuh si anak kembali seperti semula. Selanjutnya, ia bertanya mengenai alasan sifat sombong pada orang-orang di desa tersebut.
“Mereka akan mengusir warga yang kurang mampu. Dahulu rumah nenek ada di tengah desa sana. Karena disuruh pergi, akhirnya nenek membuat gubuk tua di pinggiran desa ini,” ujar si perempuan tua.
Anak laki-laki itu memperingatkan nenek tadi supaya menaiki lesung pada malam hari. Ia mengatakan bahwa akan ada banjir besar.
Om Hao Bilang Makhluk Astral Bisa Sukai Manusia
Pada malam hari, anak kecil itu datang ke pesta yang diadakan oleh warga desa. Acara tersebut berlangsung dengan meriah. Tak lama kemudian, orang-orang mengejek dan mengusirnya lagi.
Tancapkan Lidi
Anak tadi langsung menancapkan sebilah lidi ke tanah. Dia berkata, “Aku akan segera pergi dari sini, jika kalian mampu mencabut lidi ini.”
Tak ada seorang pun yang mampu menariknya. Sembari mencabutnya dengan mudah, sang anak berkata, “Orang yang berhati jahat tidak akan mampu mencabut lidi ini.”
Om Hao Pakai Cincin Buat Kendalikan Makhluk Astral
Setelah itu, air menyembur dari tanah. Selanjutnya, terjadilah banjir yang kemudian menenggelamkan desa tersebut.
Nenek Sihir datang lagi. Kali ini si anak laki-laki memutuskan untuk melawannya dengan berubah menjadi naga besar.
Nenek Sihir pun mati terbakar sedangkan sang naga kembali menyelam ke danau. Sementara itu, perempuan tua yang baik hati berhasil selamat dari banjir tadi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ada Menara Eiffel di Rawa Pening, Tak Perlu ke Paris Gaes
- Sambangi Saloka, Menparekraf Sandiaga Uno Saksikan Baru Klinthing Show
- Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak
- Saudagar Tiongkok Uji Kejujuran Ratu Sima dan Rakyat Kalingga
- Jaka Kendil, Anak Mirip Kendil yang Jadi Raja
- Legenda Nyi Blorong, Panglima Tertinggi di Kerajaan Gaib Pantai Selatan
- Diusir Berulang Kali, Akhirnya Siput Punya Cangkang sebagai Rumah
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.