Kasus Positif Covid-19 Konsisten Naik, Semarang Perpanjang PKM Tanpa Batas

Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM di Kota Semarang kembali diperpanjang menyusul masih tingginya penambahan kasus positif Covid-19.

Kasus Positif Covid-19 Konsisten Naik, Semarang Perpanjang PKM Tanpa Batas Instagram @semarangpemkot terkait Pemkot Semarang membagikan sembako di Kelurahan Tawang Mas , Sabtu (4/7/2020). (Instagram-@semarangpemkot)

Semarangpos.com, SEMARANG — Tren kasus positif Covid-19 yang tak jua mengalami penurunan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali memperpanjang masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

PKM yang seharusnya berakhirnya Minggu (5/7/2020) diputuskan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Kami memutuskan PKM diteruskan. PKM ini sebagai payung hukum kegiatan patroli yang dilakukan aparat pemerintah dalam menertibkan protokol pencegahan Covid-19. Kita putuskan diperpanjang tanpa periode,” ujar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat menggelar jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Minggu petang.

Densus 88 Tangkap Perempuan di Kampung Purwosari Semarang

Wali kota yang akrab disapa Hendi itu mengaku PKM bisa sewaktu-waktu dihentikan atau dicabut. Hal itu akan dilakukan jika tren kasus positif Covid-19 di Kota Semarang mengalami penurunan.

Hingga saat ini, kasus positif Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami kenaikan. Per Minggu (5/7/2020) malam, total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 1.854 orang.

708 Masih Dirawat

Jumlah sebanyak itu terdiri dari 708 pasien yang masih dirawat, 952 orang dinyatakan sembuh, dan 194 meninggal dunia.

“Kalau ada hal-hal yang mendesak, angka [kasus Covid-19] menurun, bisa saja PKM kita cabut. Kalau naik terus PKM akan ditambahi beberapa pasal untuk membatasi kegiatan masyarakat,” tegas Hendi.

Perwali Salatiga Soal Covid Terbit, Ibu Hamil & Anak Dilarang ke Pasar

Hendi mengaku selama menerapkan PKM dari jilid 1 hingga 4, atau sejak April lalu, pihaknya belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ia masih melihat masyarakat belum disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19, seperti mengurangi kerumunan atau mengenakan masker. “Kita akan lakukan evaluasi. Jika dari pelonggaran kemarin masih ada yang bandel akan kembali kita ketatkan,” tegasnya.

Hendi juga menyebut selama penerapan PKM jilid 4 menemukan adanya beberapa kasus penularan baru yang menjadi klaster. Salah satunya adalah klaster di dunia industri di mana terjadi penularan di tiga perusahaan dengan ditemukannya ratusan karyawan yang terpapar Covid-1.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.