Ke Tegal, Komisi X DPR Cermati Dampak Covid-19 bagi Pendidikan

Komisi X DPR, Jumat (17/7/2020), melakukan kunjungan kerja ke Tegal untuk melihat langsung dampak Covid-19 di bidang pendidikan.

Ke Tegal, Komisi X DPR Cermati Dampak Covid-19 bagi Pendidikan Foto unggahan akun @pemkot.tegal di Instagram terkait penerimaan Kunjungan Kerja Komisi X DPR oleh Pemkot Tegal, Sabtu (18/7/2020). (Instagram-@pemkot.tegal).

Semarangpos.com, TEGAL — Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jumat (17/7/2020), menerima kunjungan kerja Komisi X DPR di Pendapa Ki Gede Sebayu, Kota Tegal, Jawa Tengah. Melalui kunjungan kerja ke Tegal itu para anggota Komisi X DPR itu memantau langsung dampak Covid-19 yang antara lain menunda tatap muka di sekolah

Komisi X DPR membidangi pendidikan, olahraga, serta pariwisata dan ekonomi kreatif di parlemen. Karenanya, para legislator sebagaimana dilansir pengelola akun Instagram @pemkot.tegal, Sabtu (18/7/2020), membahas langkah Pemkot Tegal dalam penanggulangan Covid-19 dan penundaan sekolah secara tatap muka.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyebutkan beberapa langkah Pemkot Tegal dalam melakukan pencegahan persebaran Covid-19, antara lain lokal lockdown, isolasi wilayah, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dan II, serta new normal.

Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!

Dedy Yon mengatakan penanganan Covid-19 di Kota Tegal mengeluarkan biaya paling hemat, yaitu dengan anggaran Rp12,8 miliar. Pemkot Tegal berencana membubarkan Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 dan menggantinya dengan Relawan Mandiri Covid-19. Tim tersebut bertugas menjadi sukarelawan bagi dirinya sendiri, keluarga, sekaligus masyarakat.

Selain itu, Dedy Yon mengajak seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang wilayahnya sudah berada di zona hijau untuk menarik pengusaha, ormas, organisasi kepemudaan, organisasi profesi, dan sebagainya supaya mau menjadi bagian dari Relawan Mandiri Covid-19.

View this post on Instagram

Walikota Tegal, Dedy Yon menceritakan langkah Pemkot Tegal dalam pencegahan Covid 19, di antaranya lokal lockdown, isolasi wilayah, PSBB tahap I dan II hingga new normal. Pemkot Tegal disebutnya pertama se Indonesia menentukan kebijakan itu.⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Hal ini disampaikan di penerimaan Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI, Jum'at (17/7) di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal.⁣⁣ ⁣⁣⁣ Dedy Yon mengungkapkan penanganan covid 19 di Kota Tegal paling hemat dengan anggaran Rp12,8 milliar. Di antaranya melakukan pembatasan gerak manusia. Pemkot Tegal pun disebutnya berencana membubarkan gugus tugas pencegahan covid 19. Tim itu nantinya diganti Relawan Mandiri Covid 19 yang bertugas menjadi relawan untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat. ⁣⁣⁣ ⁣⁣ Dedy Yon pun mengajak seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang sudah zona hijau mengajak pengusaha, ormas, organisasi kepemudaan, organisasi profesi dan lain jadi relawan mandiri covid 19. ⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengungkapkan alasan melakukan kunjungan Kota Tegal. Informasi Gugus Tugas Covid 19 wilayah Jawa Tengah hanya Kota Tegal yang sudah zona hijau. ⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Fikri menambahkan saat ini daerah yang boleh menyelenggarakan sekolah tatap muka sejak 5 Juli, daerah yang sudah zona hijau seperti Kota Tegal. ⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Saat ini, kata Fikri, penyelenggarakan sekolah via zoom meeting (teleconference) mempunyai kendala seperti memiliki handpone tetapi tidak kompetibel, tidak punya laptop, tidak ada sinyal internet dan sebagainya. ⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Sementara itu, Wakil Walikota Tegal Tegal menambahkan penyelenggaraan sekolah berprinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik oleh karena itu, kata Jumadi, Pemkot Tegal konsen terhadap pendidikan online. ⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ Berdasarkan survei, ungkap Jumadi, 91 persen orang tua menolak untuk pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu Pemkot menunda yang semula Juli bisa melaksanakan pembelajaran tatap buka ditunda awal Agustus mendatang dengan kombinasi tatap muka dan online.⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣ #pemkottegal #kunker #dprri #kotategal #tegal #tegallakalaka #covid19⁣

A post shared by Protokol & Komunikasi Pimpinan (@pemkot.tegal) on

Zona Hijau

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menyatakan tujuannya dalam berkunjung ke Kota Tegal. Berdasarkan informasi Gugus Tugas Covid-19, hanya Kota Tegal yang berada di Jawa Tengah nan sudah berada di zona hijau.

Fikri mengatakan bahwa daerah yang boleh mengadakan sekolah secara tatap muka sejak 5 Juli 2020 adalah wilayah yang sudah berada di zona hijau.

Ada Sop Balung Gajah di Sleman, Coba Nikmatnya!

Menurut dia, penyelenggaraan sekolah via zoom meeting atau teleconference mempunyai beberapa halangan. Kendala tersebut antara lain disebabkan handphone siswa tidak kompetibel, siswa tidak mempunyai laptop, wilayah tempat tinggal siswa tidak terjangkau sinyal Internet, dan sebagainya.

Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi berkata bahwa penyelenggaraan sekolah pada saat ini didasarkan atas prinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik. Karena itulah Pemkot Tegal lebih fokus pada pendidikan secara online (daring/dalam jaringan).

Hal di atas juga terkait dengan hasil survei yang dilakukan terhadap orang tua siswa. Jumadi mengungkapkan kalau 91% orang tua menolak pembelajaran secara tatap muka. Oleh karena itu, Pemkot Tegal memutuskan untuk menunda pelaksanaan pembelajaran dengan cara tersebut hingga awal Agustus.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.