Kebakaran Landa Gudang Ampas PG Pakis, Ini Penyebabnya…

Gudang ampas tebu PG Pakis di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terbakar diduga dipicu percikan api yang berasal dari mesin boiler.

Kebakaran Landa Gudang Ampas PG Pakis, Ini Penyebabnya… Polisi dan petugas pemadam kebakaran bekerja saat kebakaran melanda gudang PG Pakis. (Murianews-Cholis Anwar)

Semarangpos.com, PATI — Gudang ampas tebu Pabrik Gula Pakis di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terbakar, Jumat (1/5/2020). Kebakaran yang melanda PG Pakis itu diduga dipicu percikan api yang berasal dari mesin boiler.

Beruntung kebakaran gudang ampas milik PT Laju Perdana Indah PG Pakis itu tidak menimbulkan korban jiwa. Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat melalui Kapolsek Tayu AKP Sayadi mengatakan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 06.25 WIB.

Cukup Pakai Nyayur.id, Warga Salatiga Seakan Bisa Panen Sayur

Kebakaran diduga terjadi berawal dari sulutan api dari cerobong boiler yang terlaku panas. Akibatnya, percikan api yang berasal dari cerobong tersebut dengan mudahnya menyulut hamburan ampas dari penggilingan

Hamburan ampas yang terbakar tersebut terbawa angin dan jatuh ke berbagai tempat yang mudah terbakar. Salah satunya adalah mesin konveyor yang berbahan karet serta terdapat banyak oli pelumas dan ampas tebu.

Api Cepat Membesar

Karena itu, api cepat membesar dan berkobar mengenai beberapa bagian yang ada di bagian boiler tersebut. Tak terkecuali juga atap yang terbuat dari plastic ataupun fiber yang berfungsi sebagai penerangan ruangan.

Belanda Ngomong “Wat Will Je” ke Gadis Indigo di Rumah Harta Karun Semarang

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Api berhasil dipadamkan pada pukul 08.00 WIB, dengan menggunakan enam unit mobil pemadam kebakaran.” jelasnya.

Akibat kebakaran tersebut, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Hanya, saat ini semua barang yang rusak masih diinventarisasi. Aktivitas produksi di PG Pakis itu bahkan juga masih berlangsung.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.