Kecelakaan Kereta Terjadi di Temanggung, Kisah Tanah Jawa Ulas Korban Tewas

Channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Kamis (16/7/2020), mengulas korban-korban tewas dalam tragedi kecelakaan kereta api di Temanggung, Jateng.

Kecelakaan Kereta Terjadi di Temanggung, Kisah Tanah Jawa Ulas Korban Tewas Tangkapan layar dari video unggahan channel Youtube Kisah Tanah Jawa terkait kecelakaan kereta di Jembatan Kranggan, Temanggung , Kamis (16/7/2020). (Youtube-Kisah Tanah Jawa)

Semarangpos.com, TEMANGGUNG Channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Kamis (16/7/2020), mengulas korban-korban tewas dalam tragedi kecelakaan kereta api di Temanggung, Jawa Tengah. Tragedi itu terjadi saat kereta meluncur dari rel sehingga terjatuh di Jembatan Kranggan, antara Secang-Temanggung, Projo, Madureso, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jateng.

Channel Kisah Tanah Jawa dikelola tim yang memiliki tiga anggota, yakni: Bonaventura D. Genta, Hari Kurniawan alias Om Hao), serta Mada Zidan alias Mbah K.J..  Melalui channel Youtube itu, mereka melakukan penyelidikan tentang sejarah, mitos, dan cerita mistis di Pulau Jawa.

Om Hao mempunyai kemampuan yang disebut sebagai retrokognisi. Bakat itu membuatnya dapat melihat kembali suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu.

Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!

Dalam konten berjudul Jalur Merah Jembatan Kranggan (Part 1), ia dan Genta berdiskusi mengenai tragedi Jembatan Kranggan tadi. Tragedi itu adalah insiden kecelakaan kereta api di Temanggung pada masa lalu.

Pada tahun 1947 atau akhir ‘40-an terjadi peristiwa sebuah kereta meluncur karena terlepas dari rangkaian utamanya. Bukan hanya itu, kereta tersebut juga terjatuh di Jembatan Kranggan.

Hampir Semua Meninggal

Dalam kereta itu dipenuhi oleh penumpang dan hampir semuanya meninggal. Bukti-bukti peninggalannya masih ada di sana, misalnya roda.

Es Puter Cong Lik Legendaris di Kota Semarang

Jalur kereta yang dimaksud dibangun pada tahun 1907 ketika era kolonial Hindia Belanda. Perusahaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij yang mendirikannya. Perusahaan perkeretaapian itu berkantor di Lawang Sewu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

“Dan kejadiannya itu setelah Indonesia merdeka. Jadi pas peristiwa-peristiwa agresi pertama dan menjelang agresi kedua,” kata Om Hao.

Pada waktu itu terdapat Stasiun Kranggan dan keretanya bergerak ke arah Temanggung. Alat transportasi berlokomotif uap tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Kereta itu menarik gerbong CR atau gerbong kayu.

Ada Sop Balung Gajah di Sleman, Coba Nikmatnya!

“Kemungkinan tidak bisa menanjak ya. Karena beda kontur tanah, yang kereta terakhir itu ininya terlepas sambungannya,” cerita Om Hao seraya mempraktikkan dengan menggunakan kedua tangan.

Oleng & Jatuh

Selanjutnya, kereta tersebut pun meluncur kencang ke bawah, yakni kembali menuju ke Stasiun Kranggan. Tak lama kemudian, kereta itu oleng dan jatuh.

Alat transportasi tadi berisi sekitar 40-50 penumpang. Mereka nyaris dipastikan meninggal semua. Hal itu disebabkan karena setelah jatuh, kereta menghantam bebatuan. Aliran sungai juga sedikit agak deras pada waktu itu.

Nikmatnya Soto Daging Sapi di Blora Cuma Rp3.000

Selain itu, berhubung tubuh kereta terbuat dari kayu, maka langsung hancur. “Jadi seperti dibanting dari atas,” tambah Om Hao.

Pada tahun 1947 sering terjadi sabotase. Sambungan kereta zaman dahulu tidak seperti yang sekarang. Rel pada waktu itu menggunakan sambungan bentuk couple. Lalu, ada besi yang jika ditarik bisa langsung lepas.

“Pikirku ya mungkin ada kemungkinan juga gitu,” komentar Genta mengenai adanya sabotase terkait kejadian tadi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.