Kenapa Ada Tradisi Iriban di Desa Lerep Ungaran?

Pemkab Semarang, Kamis (12/3/2020), kali pertama melaksanakan Festival Iriban di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Kenapa Ada Tradisi Iriban di Desa Lerep Ungaran? Penganan tradisional di Pasar Tempo Doeloe, Kompleks Embung Sebligo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten SEmarang, Jawa Tengah, setiap Minggu Pon. (Semarangpos.com-Nadia Lutfiana Mawarni)

Semarangpos.com, UNGARAN — Festival Iriban, Kamis (12/3/2020), pertama kali dilaksanakan di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Festival ini dilaksanakan sebagai bagian rangkaian acara peringatan hari ulang tahun ke-499 Kabupaten Semarang.

Namun tahukah Anda jika tradisi Iriban sudah berlangsung selama ratusan tahun di Desa Lerep dan desa-desa lain di Kecamatan Ungaran Barat?

Pegiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lerep, Kamali, bercerita Iriban berasal dari kata Irip-Iripan. Dalam bahasa Jawa, “irip-iripan” berarti melestarikan sumber mata air.

Pencabulan Bocah SD di Magelang Tersangkanya Kakek-Kakek

Desa tertinggi di Kecamatan Ungaran Barat itu memiliki sebuah sumber mata air yang dikenal dengan mata air Cengingik. Oase itu juga menjadi sumber kehidupan bagi hutan yang mengelilingi Lerep.

Dibawa Beriringan

Warga sekitar biasa memperoleh makanan dari sumber-sumber alam. Di antaranya padi, sayur, dan tanaman hutan yang hidup dari sumber mata air itu.

Alumni Unnes Desak Rektor Cabut Penonaktifan Sucipto

Untuk menjaga sumber air itu, warga melakukan tradisi Irip-Iripan.  Irip-Irip dilakukan dengan membawa nasi dan sayur yang sudah disusun dalam tumpeng ke sumber mata air. Warga membawanya dengan berjalan kaki beriringan.

Tak lupa ayam dan bebek hidup juga dibawa. “Unggas itu disembelih di mata air kemudian dibakar. Lalu warga yang mengikuti Irip-Iripan makan bersama,” ujar Kamali.

Bukan hanya unggas, nasi yang sebelumnya sudah dibawa pun dibakar dengan cara dimasukkan dalam bambu. Arang disiapkan dengan diletakkan di gerabah.

Di Lerep Ungaran Jajanan Tradisional Dibeli Pakai Koin Khusus

Tradisi inilah yang kemudian diadopsi menjadi Festival Iriban. Namun dalam festival itu, nasi tumpeng yang sudah ditata tidak dibawa ke sumber mata air.

Camat Ungaran Barat, Eko Purwanto, mengatakan festival ini akan menjadi agenda tahunan Desa Lerep. Festival di pinggir Embung Sebligo ini juga akan menjadi ikon wisata desa setempat.

Festival Iriban ini dilaksanakan bersamaan dengan Pasar Tempo Doeloe di mana warga bisa membeli jajanan jadul dengan koin kayu. Pasar ini juga berkonsep ramah lingkungan karena tidak menyediakan plastik sebagai wadah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.