Keraton Agung Sejagat  Jadi Objek Wisata Dadakan

Pengunjung Keraton Agung Sejagat mulai ramai Senin (13/1/2020) dan terus menerus bertambah ramai.

Keraton Agung Sejagat  Jadi Objek Wisata Dadakan Sejumlah pengunjung menyaksikan batu prasasti di Keraton Agung Sejagat, Purworejo, Jateng. (Antara-Heru Suyitno)

Semarangpos.com, PURWOREJO — Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjadi objek penyidikan polisi.  Berkat virak di medsos dan ekspose polisi itu, lokasi keraton tersebut kini ramai dikunjungi masyarakat.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara, Selasa (14/1/2020), wisatawan dadakan itu datang dari daerah Purworejo dan sekitarnya. Ratusan pengunjung silih berganti mendatangi lokasi Keraton Agung Sejagat karena mereka penasaran.

Rasa penasaran itu setidaknya diakui Rudiyanto, warga Kutoarjo, Purworejo yang mengaku mengetahui keberadaan keraton itu dari media sosial sehingga ingin datang untuk melihat langsung keraton ini. “Kami sangat penasaran dan kami ingin melihat langsung keraton ini,” katanya.

Ia mengatakan di lokasi Keraton Agung Sejagat itu, dirinya menyaksikan prasasti, pendapa yang belum jadi, dan Sendang Kamulyan. Penggawa Keraton Agung Sejagat bagian penerima tamu, Puji Widodo, mengatakan berdasarkan daftar pada buku tamu tercatat ada 300-an pengunjung yang datang.

“Sebenarnya kalau semua pengunjung mengisi buku tamu mungkin sudah 500-an orang yang datang,” katanya.

Ia menuturkan pengunjung mulai ramai pada Senin (13/1/2020). Keberadaan Keraton Agung Sejagat tersebut, ditandai dengan bangunan semacam pendapa yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendapa, ada sebuah sendang (kolam) yang keberadaannya sangat disakralkan.

Pada lokasi tersebut, juga ada sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa, di mana pada bagian kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.

Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020). Keraton itu dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan permaisurinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.