Keren! Sistem Resi Gudang Grobogan Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Tani

Pemkab Grobogan menghidupkan kembali Sistem Resi Gudang atau SRG yang menampung hasil panen raya dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Keren! Sistem Resi Gudang Grobogan Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Tani Gudang penyimpanan hasil panen Kabupaten Grobogan dari tangkapan layar Youtube Sabdha Langit, Selasa (7/7/2020). (Youtube-Sabdha Langit)

Semarangpos.com, PURWODADI – Pemerintah Kabupaten Grobogan menghidupkan kembali Sistem Resi Gudang atau SRG di Grobogan. SRG ini berhasil menampung hasil panen raya dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kebupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten terluas di provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini memiliki potensi unggulan bidang pertanian dengan total luas persawahan mencapai lebih dari 66.000 ha. Dari area persawahan yang luas ini, Kabupaten Grobogan menghasilkan lebih dari 700.000 ton padi per tahun.

Namun, siapa sangka panen raya kerap kali menyebabkan petani merugi. Hasil yang melimpah membuat harga jual padi menurun. Petani terpaksa menjual hasil panennya dengan harga murah karena kebutuhan biaya untuk penggarapan sawah periode berikutnya.

Semarang Zoo Dibuka Lagi, Ayo ke Sana!

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Grobogan bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Sarana Hidup Sejahtera menghidupkan kembali SRG Grobogan.

Dimuat dalam Youtube Sabdha Langit, Selasa (7/7/2020) SRG yang sempat mandek sejak tahun 2010 dihidupkan kembali dengan beragam inovasi terbaru mulai tahun 2017. Inovasi yang dilakukan Sistem Resi Gudang alias SRG Grobogan adalah dengan adanya tiga pilar, yaitu sosial, bisnis, dan edukasi.

Sistem Jemput Bola

Pilar sosial diwujudkan dengan upaya pemerintah mempermudah penjemputan hasil panen petani dengan sistem jemput bola. Artinya, pemerintah secara aktif melakukan kegiatan pemasaran dalam hal ini menjemput hasil panen petani untuk dibawa ke gudang.

Selain itu, SRG Grobogan juga menyediakan program Yarnen alias bayar panen. Program ini memberi persediaan bibit, pupuk, hingga penyemprotan untuk petani, yang nantinya bisa dibayarkan setelah mendapatkan uang hasil panen.

Es Puter Cong Lik Legendaris di Kota Semarang

Pilar kedua yaitu pilar bisnis. SRG Grobogan bekerja sama dengan perbankan dan investor swasta yang nantinya berperan sebagai standby buyer alias pembeli siaga. Nantinya stok barang yang tidak terjual kepada tengkulak akan dibeli oleh pembeli siaga. SRG Grobogan juga berusaha meningkatkan nilai jual dengan mengolah padi menjadi beras dengan merek Srikandi.

Pilar ketiga adalah edukasi. SRG Grobogan melahirkan petani pionir yang memiliki area persawahan yang luas. Penggarapan sawah yang lebih maju oleh petani pionir nantinya akan menjadi percontohan bagi petani kecil lainnya. Sehingga hasil panen dari petani bisa meningkat secara kualitas maupun kuantitas.

Kini SRG Grobogan telah menjadi SRG percontohan bagi daerah lain seperti Jepara, Pemalang, dan Kebumen. Bahkan Inovasi dari SRG Grobogan berhasil menyabet penghargaan nasional dari Kementerian Perdagangan tahun 2019.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.