Kisah Pelaku UMKM Salatiga Rela Banting Setir Agar Survive di Masa Pandemi
Pelaku UMKM di Salatiga mulai menerapkan alternatif pada bidang usahanya agar bisa bertahan di masa pandemi Covid-19, yakni dengan membuat hand sanitizer.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah di Indonesia, membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) harus memutar otak guna menggerakan roda perekonomian.
Segala upaya pun dijalankan, meski harus keluar dari zona nyaman. Prinsip inilah yang mungkin dipegang Sanyata, pelaku UMKM kuliner dengan brand N&N Snack di Salatiga.
Sejak pandemi Covid-19, usaha makanan ringan miliknya memang masih berjalan. Hanya saja, terjadi penurunan omzet menyusul turunnya jumlah pembeli.
1.700 Calon Jemaah Haji di Kota Semarang Batal ke Tanah Suci, Ini Pesan Kemenag
Kendati demikian, ia tak mau tinggal diam. Lelaki paruh baya itu kemudian mencari alternatif guna mempertahankan bisnisnya.
Ia pun mengambil jalur alternatif, di luar bisnis kuliner. Pilihannya jatuh pada pembuatan hand sanitizer dan hand soap.
Menurutnya, produk kesehatan itu saat ini sedang banyak dibutuhkan masyarakat. Peluang bisnis hand sanitizer dan hand soap itu pun masih cukup besar di pasaran.
“Selama ini kami memang usaha di bidang kuliner. Tapi dengan kondisi sekarang, harus bisa membaca peluang. Kami mendapat kesempatan membuat handsanitizer dan handsoap,” ujar Sanyata saat ditemui Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, pada acara Pemberian Bantuan Sosial Jaring Pengaman Sosial Bahan Baku untuk UKM melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) di Ponpes Pancasila, Jl. Fatmawati, Blotongan, Kamis (4/6/2020).
Pemkot Salatiga Belum Izinkan Siswa Masuk Sekolah pada 13 Juli, Kenapa?
Sanyata mengatakan hand sanitizer dan hand soap buatannya sudah dipesan beberapa kantor instansi pemerintah di Salatiga.
Meski demikian, pihaknya mengaku masih membutuhkan pelatihan berbasis teknologi informasi guna memasarkan produknya tersebut.
Kreatif
Sementara itu, Taj Yasin mengapresiasi inovasi yang dilakukan Sanyata. Menurutnya, dalam kondisi seperti saat ini pelaku usaha memang dituntut kreatif.
Ronda Malam, 2 Warga Salatiga Positif Covid-19 dari Klaster Cempaka
Pihaknya pun akan mendukung langkah yang dilakukan pelaku usaha di Salatiga dalam mengembangkan inovasi. Termasuk, melalui berbagai pelatihan.
“Di Dinas Koperasi kami ada pelatihan tersebut. Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk memasarkan produk-produk asal Jateng,” ujar Wagub Jateng.
Wagub menambahkan, UKM yang memproduksi hand sanitizer dan masker diharapkan bisa bekerja sama dengan pondok pesantren. Terlebih, memasuki tahap kehidupan baru atau new normal, ponpes sangat membutuhkan dua produk itu.
“Dengan adanya kebiasaan baru, pondok pesantren juga akan membutuhkan hand sanitizer atau sabun untuk cuci tangan dan masker,” tutupnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 8 UMKM Binaan Terbaik Semen Gresik Terpilih Ikuti Bazar UMKM Kementerian BUMN di Sarinah Jakarta
- Naik 2,5 Kali Lipat, Transaksi di Business Matching PaDi UMKM Tembus Rp30 Miliar
- 100-an UMKM Binaan Rumah BUMN Rembang Naik Kelas, Salah Satunya Little Kaaya
- Inspiratif! Difabel Rembang Ini Raup Puluhan Juta Rupiah dari Makanan Ringan
- Didukung Semen Gresik, Hampers Buatan UMKM Rembang Terjual Ribuan Paket
- Kisah UMK Binaan Telkom Lampung, Omzet Meroket Berkat Digitalisasi
- Perluas Jejaring dan Perkuat Kapasitas UMKM, Rumah BUMN Semen Gresik Benchmarking ke RB Yogyakarta
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.