Kisah Perjuangan Izak Lattu, Pasien Pertama Covid-19 Salatiga Sembuh

Dosen UKSW Salatiga yang merupakan pasien pertama yang dinyatakan positif Covid-19, Izak Lattu, dinyatakan sembuh dari virus corona penyebab Covid-19.

Kisah Perjuangan Izak Lattu, Pasien Pertama Covid-19 Salatiga Sembuh Izak Lattu (kanan, berbaju putih) pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah berbagi kisah selama menjalani masa perawatan. (Semarangpos.com-Instagram Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Kabar menggembirakan datang dari Kota Salatiga, Jawa Tengah. Tujuh pasien terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh hingga Minggu (3/5/2020), termasuk pasien positif pertama Covid-19 di Salatiga.

Izak Lattu, dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menjadi pasien pertama yang dinyatakan positif Covid-19. Laki-laki ini juga menjadi orang pertama yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di kota bersemboyan Hati Beriman itu.

Izak berbagi kisah selama 24 hari menjalani perawatan di RSUP dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah setelah dinyatakan sembuh akhir Maret lalu. Menurutnya kekuatan harapan menjadi hal terbesar yang bisa membuatnya sembuh. Harapan untuk sembuh itu tercermin dari kerja keras seluruh tim medis dalam penanganan Covid-19 itu.

Sosok Tak Kasat Mata Ungkap Sejarah Rumah Harta Karun Semarang

Dikutip dari laman media sosial Humas Setda Salatiga, Izak bercerita sebelumnya dia pernah berada dalam fase kritis dengan pneumonia berat. Ia bahkan harus memakai ventilator sebagai alat bantu pernapasan. Namun, semua itu bisa terlewati berkat dukungan dokter, ahli gizi, serta perawat yang memiliki rasa empati.

“Saya dalam keadaan kritis, dengan peluang hidup 20% selamat, ini berkat kerja keras selain daripada mukjizat Tuhan,” ungkap laki-laki itu.

Di samping itu, selama masa perawatan Izak merasa perawat yang ramah dan penuh empati menjadi kekuatan lain. Para perawat masuk ke ruang isolasi dengan penuh senyum.

Tagar #UndipKokJahatSih Trending, Ini Jawaban Undip Semarang

Mereka tak sekadar menjadi perawat. Tapi juga sahabat, guru, dan motivator. “Ada perawat yang sampai mencukur kumis saya, itu sesuatu yang luar biasa,” imbuh Izak. Setelah sembuh Izak juga sempat mencari perawat bernama Suniah.

Sempat Tak Sadar

Perawat inilah salah satu yang merawatnya dari keadaan tidak sadar, hingga menjadi sadar dan sembuh. “Kekuatan orang ada pada harapan. Sikap empati dan memberi harapan inilah yang harusnya dimiliki semua perawat,” kata dia.

Izak juga menceritakan awal mula dia terinfeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 itu.

Ganjar Pranowo Usulkan Pemotongan Gaji ASN, Ini Alasannya…

Pada pertengahan Maret, dia pergi ke Amerika Serikat untuk menghadiri konferensi. Dia sempat melawat ke beberapa kota, antara lain New York dan Washington DC.

Di New York Izak lebih banyak berada di rumah. Dia hanya pergi ke dua tempat yakni sebuah toko untuk membeli tas dan ke gereja. “Setelah itu masih cipika-cipiki dengan keluarga di New York tapi mereka sehat. Saya tidak tahu apakah tertular di toko kemarin atau di bandara saat pulang,” kata dia.

Izak sebelumnya diumumkan positif Covid-19 oleh Pemerintah Kota Salatiga pada 30 Maret 2020 dan sembuh pada 24 April 2020 lalu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.