Klaster Perusahaan Muncul di Semarang, Apindo: Pabrik Jangan Ditutup!
Apindo Jateng meminta perusahaan di Semarang lebih memperketat penerapan protokol kesehatan menyusul munculnya klaster penularan Covid-19 di perusahaan.
Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng), Frans Kongi, meminta pemerintah untuk tidak menutup perusahaan yang menjadi klaster penularan Covid-19 di Semarang.
Menurut Frans, pada kondisi pandemi seperti saat ini hampir seluruh perusahaan di Jateng mengalami kerugian. Perusahaan harus mengurangi produksi menyusul turunnya permintaan, terutama dari luar negeri atau ekspor.
“Sudah banyak yang rugi, kalau ditambah suruh tutup kan repot. Bagaimana nasib karyawannya,” ujar Frans kepada Semarangpos.com, Senin (6/7/2020).
Muncul Klaster Perusahaan di Semarang, Ratusan Karyawan Positif Covid-19
Daripada ditutup, Frans pun mengimbau perusahaan untul lebih mengetatkan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19.
“Sejak awal Covid-19 merebak, kita sudah minta seluruh anggota Apindo di Jateng untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Kita juga minta mereka menggandeng Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan protokol itu,” ujarnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, Frans juga mengimbau kepada perusahaan untuk melakukan tes Covid-19 kepada karyawannya.
Perwali Salatiga Soal Covid Terbit, Ibu Hamil & Anak Dilarang ke Pasar
Jika ketahuan ada yang reaktif atau positif Covid-19, karyawan pun harus menjalani karantina. Karyawan juga tidak boleh masuk kerja, ke lingkungan pabrik selama hasil pemeriksaannya masih menunjukkan reaktif atau positif.
“Jadi jangan ditutup. Tetap jalan dengan protokol kesehatan, lalu karyawan yang positif betul diisolasi. Semua di tes kembali. Kalau masih positif tidak boleh masuk pabrik. Kita sudah kirimkan imbauan, kita suruh cek semua,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam, menyebutkan adanya penularan Covid-19 di kalangan karyawan di tiga perusahaan atau klaster perusahaan.
Dari tiga perusahaan itu, total ada ratusan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19. Meski demikian, Hakam tak menyebut secara pasti perusahaan apakah yang menjadi klaster penularan Covi-19. Ia juga tidak menyebutkan perusahaan itu bergerak di sektor apa.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Awas! Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Semarang
- Soal Kenaikan UMR Jateng 10%, Apindo Keberatan
- Kasus Covid-19 Naik, Insentif Nakes di Semarang Capai Rp14 M per Bulan
- Turun Level 2, Kota Semarang Belum Penuhi Target Testing
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Praktik Pungli Pemakaman Covid-19 Diduga Terjadi di Semarang
- 2 Bulan, 12 Dokter di Semarang Meninggal Akibat Covid-19
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.