Kriminalitas Marak, Aptrindo Jateng Imbau Sopir Terapkan Konvoi

Aptrindo Jateng keluhkan banyaknya aksi kriminalitas yang menyasar sopir truk barang selama masa pandemi Covid-19 atau virus corona.

Kriminalitas Marak, Aptrindo Jateng Imbau Sopir Terapkan Konvoi Ilustrasi bisnis logistik oleh pengusaha truk. (Dok. JIBI/Bisnis)

Semarangpos.com, SEMARANG – Maraknya aksi kriminalitas yang menyasar para sopir truk atau angkutan barang di masa pandemi Covid-19, membuat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) waswas.

Tak mau sopirnya menjadi sasaran kejahatan, Aptrindo Jateng-DIY pun menerapkan beberapa kebijakan. Salah satunya yakni mengimbau para sopir untuk melakukan konvoi guna menghindari aksi pelaku ‘bajing loncat’.

Wakil Ketua Aptrindo Jateng-DIY, Bambang Widjanarko, mengaku saat ini tingkat kriminalitas terhadap sopir truk barang memang tinggi. Terlebih lagi, saat ini banyak pelaku kejahatan yang sebelumnya dijebloskan ke penjara dibebaskan melalui program asimilasi guna mengatasi persebaran virus Covid-19. Data Polda Jateng total ada 1.771 pelaku kriminalitas atau narapidana (napi) yang mendapat pembebasan melalui program asimilasi tersebut.

Tiba dari Zona Merah Covid-19, Perempuan di Purbalingga Pingsan di Jalan

“Informasi dari beberapa anggota, aksi kejahatan terhadap sopir truk saat ini kian marak. Mulai dari bajing loncat, begal, hingga pemerasan yang dilakukan anak remaja,” ujar Bambang kepada Semarangpos.com, Sabtu (25/4/2020).

Bambang mengatakan dari sekian banyak aksi kejahatan yang dialami sopir truk, aksi begal yang paling mengkhawatirkan. Hal itu lantaran para begal tak segan melukai korbannya.

“Biasanya aksi kawanan begal ini sangat terorganisasi. Mereka biasanya beroperasi di tempat parkir truk, rest area jalan tol, jalanan sepi, dan biasanya di jalan antarkota bukan di dalam kota,” terang Bambang.

Dari pengakuan para sopir yang menjadi korban kejahatan, Bambang mengaku para begal biasanya beraksi dengan cara memarkir mobilnya di depan truk calon korban yang tengah diparkir.

Modus begal

Setelah itu, ketika sopir truk berusaha mencari pemilik mobil, para begal itu langsung melancarkan aksi dengan menyergap korbannya.

“Nah, setelah itu mereka pun dengan leluasa mengambil truk. Biasanya GPS yang di truk juga dimatikan sehingga sulit terlacak,” jelas Bambang.

Napi Asimilasi Berulah, Polda Jateng Terapkan Tembak di Tempat

Agar kejadian semacam itu tak terulang dan menjadi momok para sopir truk, Aptrindo Jateng-DIY pun memberikan beberapa saran dan imbauan.

Selain melakukan konvoi bersama sopir truk yang lain, sebisa mungkin para sopir tidak berhenti di daerah yang sepi, gelap, dan rawan kejahatan.

“Siapkan juga uang pecahan kecil untuk memberi jatah preman yang sering menyetop truk di tengah jalan. Jangan sampai mereka naik ke kabin truk,” tutur Bambang.

Aptrindo Jateng-DIY juga mengimbau kepada para sopir untuk tidak beristirahat di tempat yang biasa dijadikan tempat mangkal.

“Jangan juga membicarakan jenis muatan, harga muatan, dan tujuan muatan saat di warung. Abaikan orang yang sok akrab di perjalanan. Dan paling penting, jangan berhenti ketika ada yang menyetop di tengah jalan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.