Kronologi Kematian Siswi SD di Grobogan, Diduga Korban Penganiayaan

Polres Grobogan sedang menyelidiki kematian siswi kelas VI SDN 5 Karangrejo, di Kecamatan/Kabupaten Grobogan, ada dugaan kematiannya akibat penganiayaan.

Kronologi Kematian Siswi SD di Grobogan, Diduga Korban Penganiayaan Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan, Rabu (29/12/2021), saat menjelaskan laporan dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang siswi SD meninggal dunia. (Arif Fajar S)

Semarangpos.com, PURWODADI — Polres Grobogan sedang menyelidiki kematian siswi kelas VI SD Negeri 5 Karangrejo, di Kecamatan/Kabupaten Grobogan, ada dugaan kematiannya akibat penganiayaan. Orang tua korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Menurut keluarga korban saat dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit di tubuh bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut didapati luka lebam. Hal ini yang kemudian memunculkan dugaan penganiayaan.

Korban bernama Sherly Margareta merupakan putri pertama pasangan Pujiyanto dan Sri Martini. Bocah perempuan ini meninggal dunia setelah beberapa hari merasakan sakit disekujur tubuhnya, akibat adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan kawan – kawannya.

Baca juga: Polres Grobogan Musnahkan Barang Bukti Sabu – Sabu

Menurut Pujiyanto, kejadian sebelum putri pertamanya meninggal berawal ketika Sherly mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya pada Minggu (19/12/2021).

“Jadi anak saya Sherly mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya sehari setelah menerima raport, tepatnya Minggu (19/12). Hanya saja pada hari itu dia masih sempat menghadiri ulang tahunnya temannya di Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan,” jelas Pujiyanto, ayah dari Sherly kepada wartawan.

Sepulang dari acara ulang tahun temannya itu, lanjut Pujiyanto, anaknya mengeluh merasakan sakit di sekujur tubuh. Khawatir dengan kondisi anaknya, Sherly langsung diperiksakan ke bidan setempat.

Namun, kondisi siswi SD ini tak kunjung membaik setelah berobat di bidan desa. Karena kondisinya yang mengkhawatirkan akhirnya oleh pihak keluarga, korban pada Rabu (22/12/2021) dibawa kerumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak

Kematian Siswi SD

Orang tua Sherly didampingi kuasa hukumnya juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Grobogan, Senin (27/12) malam. Mereka berharap polisi bisa mengusut kasus dugaan penganiayaan siswi SD ini.

Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi melalui Kasat Reskrim AKP Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima aduan dari orang tua korban. Di mana orang tua korban melaporkan kejadian tersebut pada Senin (27/12).

“Satreskrim telah menerima aduan atau laporan dari orang tua korban bernama Sherly Margareta, pada Senin 27 Desember 2021 pukul 20.00 WIB. Aduan tersebut terkait anaknya meninggal diduga akibat korban penganiayaan,” jelas Kasat Reskrim di ruang kerjanya, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Bocah SD di Grobogan Tewas, Diduga Korban Penganiayaan

Saat ini, lanjut AKP Hasibuan, pihaknya sedang mendalami apakah betul siswi SD tersebut merupakan korban penganiayaan atau bukan. Untuk membuktikan hal tersebut, tengah dilakukan penyelidikan. Yakni tahap memeriksa saksi-saksi, termasuk nanti melaksanakan autopsy jenazah korban.

“Untuk saat ini kami dalam tahap melakukan klarifikasi dengan memeriksa beberapa saksi. Termasuk teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini. Seperti bidan desa atau tukang pijet yang mengobati korban. Tidak menutup kemungkinan pihak sekolah juga akan kita mintai keterangan,” jelas AKP Hasibuan.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.