Kuliah Ditiadakan Karena Corona, Mahasiswa Unnes Minta UKT Dikembalikan
Mahasiswa Unnes mendesak pihak kampusnya untuk mengembalikan sebagian uang kuliah tunggal (UKT) yang telah dibayarkan, menyusul pandemi Covid-19.
Semarangpos.com, SEMARANG – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendesak kampusnya untuk mengembalikan uang kuliah tunggal (UKT) yang telah dibayarkan para mahasiswa untuk semester genap periode 2019-2020.
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unnes itu tidak meminta UKT dikembalikan seluruhnya. Mereka hanya meminta uang itu dikembalikan minimal 50%.
Wakil Presiden BEM KM Unnes, Didik Armansyah, mengaku ada beberapa faktor yang melatarbelakangi tuntutan mahasiswa tersebut. Salah satunya adalah situasi pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini. Pandemi Covid-19 itu membuat kegiatan perkuliahan di Unnes ditiadakan, sehingga biaya operasional kampus pun menjadi berkurang.
Tagar #UndipKokJahatSih Trending, Ini Jawaban Undip Semarang
“Ada tujuh alas an kenapa perlu adanya pengembalian UKT itu. Pertama, karena biaya operasional kampus berkurang signifikan semenjak diberlakukan kuliah daring pada 16 Maret lalu, menyusul pandemi Covid-19,” tutur Didik kepada Semarangpos.com, Minggu (3/5/2020).
Selain itu, menurut Didik, pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian keluarga mahasiswa. Dengan kondisi itu tidak seharusnya mahasiswa dibebani pembayaran UKT.
“Layanan pendidikan yang diberikan kampus kepada mahasiswa juga berkurang selama pandemi Covid-19. UKT merupakan salah satu komponen sumber pembiayaan operasional dan layanan pendidikan di kampus. Di kampus swasta hampir seluruh komponen pembiayaan, termasuk untuk dosen di-cover UKT, tapi di Unnes kan penggajian dosen dan tenaga pendidikan ditanggung APBN karena mereka berstatus ASN,” imbuh mahasiswa Fakultas Teknik itu.
Didik menambahkan selama pandemi Covid-19, aksesbilitas mahasiswa juga berkurang. Padahal, aksesbilitas mahasiswa seperti pemanfaatan perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya ditopang dana dari UKT.
Temui Rektor UGM, BEM Unnes Desak Investigasi Plagiat Rektornya Diumumkan
“Akibat pandemi ini, kesempatan mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu juga kian sulit. Bahkan, Mendikbud juga telah memberlakukan penambahan masa studi untuk jenjang S1, dari maksimal 14 semenster menjadi 15 semester,” terangnya.
Lembaga swasta
Lebih lanjut, Didik mengaku sejumlah lembaga pendidikan swasta telah mengembalikan uang SPP kepada orang tua mahasiswa. Padahal, lembaga pendidikan swasta itu masih berkewajiban membayar tenaga pendidik.
UIN Semarang dan Udinus Tunda Kuliah Kerja Nyata
Oleh karenanya, Didik pun menilai alangkah bijak jika langkah tersebut juga diikuti Unnes. Terlebih, kampus yang terpusat di kawasan Gunungpati Semarang itu merupakan lembaga perguruan tinggi negeri (PTN).
“Sebelum menyampaikan tuntutan ini, kami juga telah menyerap aspirasi, melakukan observasi, diskusi dan konsolidasi dengan teman-teman mahasiswa,” tegas Didik.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ini Cara Tuntaskan Skripsi di Masa Pandemi ala Waki Rektor Unnes
- Kritik Wapres & Ketua DPR, Akun Medsos BEM KM Unnes Diretas
- BEM KM Unnes Juluki Ma’ruf Amin The King of Silent & Puan Maharani The Queen of Ghosting
- Inspiratif, Bisnis Tahu Bawa Pemuda Purbalingga Raih Gelar Sarjana di Unnes
- Awal 2021, Unnes Tambah 6 Guru Besar
- Mahasiswa Unnes Demo saat Nurdin Halid Dianugerahi Doktor HC
- Unnes Dituding Obral Gelar Doktor HC, Eks Ketua PSSI Nurdin Halid Pun Kebagian
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.