Merapi Erupsi, Pemprov Jateng Sebar 8.000 Masker

Pemprov Jawa Tengah merespons bencana alam yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Merapi dengan membagikan masker ke warga terdampak.

Merapi Erupsi, Pemprov Jateng Sebar 8.000 Masker Petugas dari BPBD membagikan masker di daerah terdampak erupsi Gunung Merapi di Boyolali, Jateng, Selasa (5/3/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberikan respons cepat terkait dampat erupsi Gunung Merapi, Selasa (5/3/2020).

Salah satunya dengan membagikan masker kepada warga yang terdampak bencana alam tersebut, terutama di wilayah Kabupaten Boyolali.

Sekitar 8.000 masker dibagikan Pemprov Jateng kepada warga di lima desa di Boyolali. Kelima desa yang paling terdampak erupsi Gunung Merapi itu empat di antaranya berada di Kecamatan Tamansari dan satu desa di Kecamatan Selo.

Truk Tangki Vs Truk Pasir, Api Membubung di Tol Jatingaleh

“Di Boyolali sudah dilakukan pembagian masker, karena cukup tebal abunya. Kebutuhan masker yang paling utama dan sudah dibagikan ke lima desa, ada 8.000 masker,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa.

Selain Boyolali, Ganjar menyebut ada dua kabupaten di Jateng yang juga terdampak erupsi Gunung Merapi. Dua kabupaten itu yakni Klaten dan Magelang.

“Sampai hari ini masih aman terkendali. Tadi pagi semua melaporkan khususnya di Boyolali. Kalau Klaten dan Magelang masih terkendali. Semuanya masih aman dan bisa ditangani,” tutur Ganjar.

Gunung Merapi erupsi pada Selasa sekitar pukul 05.22 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak dan awanpanas guguran ke arah hulu sungai Gendol dengan jarak maksimal 2 km dan arah angin saat erupsi bertiup ke Utara.

Corona Mewabah, Bisnis Logistik Jateng Kena Imbas

Ganjar mengatakan saat ini seluruh anggota BPBD sudah bersiaga di lokasi terdampak erupsi. Selain itu, perangkat desa, SAR, TNI, dan Polri.

Gubernur berambut putih itu juga mengimbau agar masyarakat mengikuti instruksi dari pemerintah. Terlebih seluruh warga desa di sekitar Merapi telah terlatih untuk menghadapi segala situasi jika terjadi erupsi.

“Ikuti saja karena ketentuan yang ada di sekitar Merapi, masyarakat sudah punya pengalaman. Sekarang tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah untuk mereka siaga,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.