Misa Minggu Palma Keuskupan Agung Semarang Digelar Streaming

Misa Minggu Palma oleh Keuskupan Agung Semarang, Minggu (5/4/2020), berlangsung secara streaming karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Misa Minggu Palma Keuskupan Agung Semarang Digelar Streaming Misa Minggu Palma secara online dipimpin Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko di Kapel Santo Ignatius Loyola, Kompleks Wisma Uskup di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (5/4/2020). (Antara-Komsos KAS)

Semarangpos.com, MAGELANG — Keuskupan Agung Semarang, Minggu (5/4/2020), menggelar Misa Minggu Palma secara streaming untuk bisa menjangkau umat Katolik di wilayah itu di tengah pandemi virus corona jenis baru pemicu Covid-19.

Streaming adalah suatu aktivitas menyiarkan materi siar ke platform live streaming melalui Internet. Langkah menyiarkan streaming Misa Minggu Palma itu dianggap Keuskupan Agung Semarang (KAS) perlu sehingga umat tidak terancam tertular virus corona jika memaksakan diri datang ke gereja.

Dalam kesempatan itu, Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko yang tampil menyampaikan khotban menekankan peranan tenaga medis di garis terdepan dalam penanganan pasien virus corona jenis baru. Mereka, kata dia, menjadi teladan konkret semua orang terkait dengan solidaritas di tengah pandemi Covid-19.

Gaji Pemain PSIS Dipotong 75% Gara-Gara Covid-19

“Contoh yang paling konkret adalah teman-teman kita, saudara-saudara kita, tenaga medis, meskipun memiliki atau menghadapi risiko yang sangat tinggi untuk keselamatan diri dan keluarganya, tetap berani dan mau bekerja melayani para pasien,” katanya.

Buka Pekan Paskah

Misa Minggu Palma secara daring dipimpin Rama—kerap pula dituliskan sebagai Romo—Ruby dari Kapel Santo Ignatius Loyola, Kompleks Wisma Uskup Agung Semarang itu. Bagi umat Katolik, Misa Minggu Palma dianggap sebagai pembuka masa Pekan Suci Paskah 2020 sebagaimana dijalani umat Katolik sedunia.

Rangkaian ibadat Pekan Suci Paskah diawali Misa Minggu Palma mengenang Yesus disambut umat memasuki Kota Yerusalem. Selanjutnya Kamis Putih memperingati Yesus bersama para rasul melakukan perjamuan malam terakhir sebelum disalib. Kemudian Jumat Agung merenungkan kematian Yesus melalui jalan penyaliban. Terakhir, Minggu Paskah untuk merayakan kebangkitan Yesus dari kematian yang dipercaya umat Kristiani sebagai jalan penebusan manusia dari dosa.

Pengusaha Jateng Buka Wacana Cicil Pembayaran THR 2020

Khotbah Uskup Ruby pada Misa Minggu Palma itu terkait dengan semangat solidaritas yang diwujudkan Allah Bapa kepada manusia agar terbebas dari dosa melalui Putra-Nya (Yesus Kristus) yang wafat disalib.

“Ia [Yesus] rela mengalaminya, rela menderita, rela disalibkan dan wafat karena ingin melaksanakan kehendak Allah Bapa-Nya yang ingin menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Penderitaan dan wafat di kayu salib menjadi tanda solidaritas yang nyata dari Allah Bapa kepada kita manusia yang penuh dengan kesulitan, penuh dengan kedosaan,” katanya.

Ia menyebut pandemi Covid-19 membuat banyak orang mengalami kesusahan. Kesusahan itu antara lain karena sakit dan masalah ekonomi, sehingga dibutuhkan solidaritas umat untuk berkorban bagi kepentingan orang lain.

Plin-Plan, Kudus Malah Karantina Pemudik ODP Covid-19 di Hotel

Ia memuji orang-orang yang dalam keadaan pandemi saat ini, dengan berani dan menerapkan ketentuan, tetap memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

“Saya salut kepada Panjenengan [Anda] semua yang bekerja untuk kepentingan umum, melalui berbagai macam pelayanan publik, sebagai karyawan di swalayan, di warung, di toko, di POM bensin, di pasar, tempat-tempat yang riskan untuk kesehatan kita di masa sekarang ini. Namun, Anda semua berani untuk berkorban. Inilah pengorbanan yang sangat luar biasa dan pantas kita acungi jempol dan ucapan terima kasih,” katanya.

Lumbung Pangan

Ia mengatakan sekarang ini tidak sedikit umat dan masyarakat umum mulai bergerak untuk menyediakan alat pelindung diri. APD itu disiapkan untuk para tenaga medis agar mereka terlindungi dari segala macam bahaya pandemi. Umat Katolik di paroki-paroki di Keuskupan Agung Semarang yang wilayah kegembalaannya meliputi sebagian Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu juga mulai membuat lumbung pangan.

Dosa Kalau Tak Kuburkan Jenazah Pasien Covid-19! Ini Hasil Penelitian MUI Jateng…

Fasilitas itu untuk bantuan kepada mereka yang membutuhkan. “Di antara kita pun, umat paroki di KAS khususnya, mulai bergerak untuk menciptakan lumbung-lumbung pangan, mengumpulkan pangan di lingkungan masing-masing, di tempat masing-masing, disediakan bagi mereka yang nanti membutuhkannya,” katanya.

Ia mengemukakan berbagai terobosan secara nyata dilakukan umat untuk mewujudkan solidaritas kepada sesama yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Solidaritas umat itu, ujarnya, sebagai imbangan atas kepedulian Allah kepada manusia.

“Semoga kehadiran kita, uluran tangan kita, menjadi tanda kasih dan solidaritas Allah bagi mereka. Marilah kita mensyukuri rahmat Tuhan dan memohon supaya kita dimampukan untuk berbagi, mewujudkan solidaritas Allah kepada sesama kita,” kata Uskup.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.