Misteri Makam di Brajan, Boyolali, Kisahnya Miris

Satu makam merupakan tokoh desa setempat, dan lainnya masih menjadi misteri siapa yang dimakamkan.

Misteri Makam di Brajan, Boyolali, Kisahnya Miris Makam misteri di Dukuh Brajan, Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. (Semarangpos.com/Cahyadi Kurniawan)

Semarangpos.com, BOYOLALI – Sepetak lahan berpagar besi di Dukuh Brajan, Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo ini hanya memiliki dua nisan. Satu makam merupakan tokoh desa setempat, dan lainnya masih menjadi misteri siapa yang dimakamkan.

Di depan makam, ada sebuah prasasti dari granit. Marmer itu berisi memorabilia kepada warga yang dimakamkan di sana bernama Hardjosarsono. Mendiang Hardjodarsono kabarnya merupakan tokoh yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI bersama para Tentara Pelajar.

Sedangkan, di sebelah makam Hardjodarsono tidak diketahui makam siapa di sana. Cerita yang beredar di kalangan masyarakat setempat, makam itu berisi dua jasad. Mereka dikisahkan berselisih akibat rebutan air irigasi.

Baca juga: Tanggul Saluran Jebol, 6 Rumah di Sragen Kebanjiran

Keduanya sama kuat hingga akhirnya perkelahian keduanya membuat mereka sama-sama meninggal dunia. Keduanya lantas dikebumikan dalam satu liang lahat.

“Itu makam sudah lama. Saya juga enggak tahu siapa yang dimakamkan di sana. Tapi ceritanya seperti itu,” kata mantan Kepala Desa Brajan, Supaham, saat ditemui wartawan di Dukuh Brajan, Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Rabu (17/11/2021).

Cerita yang sama juga disampaikan oleh keponakan mendiang Hardjodarsono, Darmawan. Pria yang menjabat Kasi Pemerintahan Desa Brajan ini menceritakan mendiang Pakdenya kerap melakukan nenepi atau berkontemplasi di makam itu saban malam. Pakde Hardjodarsono juga yang kemudian rutin merawat makam ini.

Baca juga: Unik, Nelayan di Kendal Bisa Dengar Suara Ikan

Cerita Makam Misteri

Hingga pada suatu hari, Hardjodarsono sempat berwasiat, apabila dirinya meninggal dunia, ia meminta dimakamkan di samping makam yang kerap ia rawat ini. Kini, benar. Di samping makam tanpa identitas ini ada makam Hardjodarsono.

“Denger cerita Pakde yang sering nenepi di sana kok saya jadi ragu apa betul ceritanya? Sampai Pakde meminta dimakamkan di sebelah makam ini kan berarti Pakde tahu yang dimakamkan di sana orang yang linuwih [memiliki kelebihan],” ujar Darmawan.

Hardjodarsono dulunya adalah seorang sinder pengairan di wilayah itu. Jabatan sinder kala itu setara dengan jabatan camat sekarang.

Baca juga: Jan Ethes Effeck, Dojang Taekwondo SKB Solo Kebanjiran Pendaftar

Hal sama juga dialami Darmawan saat beberapa kali duduk di makam tersebut pada malam hari. Ia tidak merasakan rasa takut atau pun gelisah. Sebaliknya, ia hanya merasakan ketenangan, tentram, dan nyaman saat berada di sana.

“Dulunya di makam ini sering banyak orang tirakat entah tiga hari, sepekan, dua pekan. Tapi sekarang sudah jarang,” kenang dia.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.