Nikmatnya Daging Kambing di Kedai Sate Klatak Mbah Margo Kulonprogo

Semarangpos.com, WATES — Kulonprogo bukan hanya menawarkan destinasi wisata yang asri, namun juga kuliner yang tidak bisa dilewatkan setiap wisatawan. Salah satunya adalah sate klatak di warung Sate Kambing Mbah Margo.

Bagi para pencinta kuliner yang sering berwisata kuliner di Jogja, mungkin Sate Kambing Mbah Margo ini bukan hal yang asing. Warung sate ini berada di Jl. Wates – Muntilan, Boto Wetan, Kembang, Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Warung sate yang berdiri sejak tahun 1965 ini sudah dikelola oleh generasi kedua. “Buka tahun 1965 dan ini sudah generasi kedua,” ujar Paulina, pemilik warung dalam channel Youtube Dyodoran Kuliner Legendaris Kulon Progo Sejak tahun 1965 Sate Kambing Mbah Margo. Rabu (5/8/2020).

Untold Story Bahas Sosok Gaib Raksasa di UNS Solo

Di Warung sate tersebut mengandalkan bumbu rempah khusus yang menggugah selera, sehingga tak heran jika tiap harinya warung sate ini mampu menghabiskan satu ekor kambing. Bahkan saat liburan atau akhir pekan, warung sate ini menyiapkan dua ekor kambing untuk diolah berbagai karya kuliner.

“Kalau hari biasa paling satu ekor. Biasanya kambingnya dari Kota Muntilan,” jelas Paulina. Bukan hanya sate klatak, di warung tersebut juga ada berbagai karya kuliner yang tak kalah nikmat seperti tongseng, tengkleng, gulai, sate bakar, dan sate goreng.

Tengkleng Favorit

Warung Sate Kambing Mbah Margo buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 20.30 WIB. Bagi kalian yang ingin menikmati tengkleng, harap datang sebelum jam makan siang karena menu tersebut menjadi buruan banyak orang.

Dengan segala kenikmatan karya kuliner yang dihidangkan, harga yang ditawarkan kedai penyedia sate klatak Mbah Margo terbilang terjangkau yaitu Rp25.000.

Mengenal Sindur, Kain Khas Prosesi Pernikahan Jawa

Sate yang dihidangkan semakin nikmat dengan tambahan cabe rawit, kubis, tomat, dan irisan bawang merah. Soal rasa warung ini tak bisa diragukan, apalagi sate yang ditambah dengan kuah gulai.

“Sate klataknya benar-benar gurih, jika dipadukan dengan kuah gulai rasanya menjadi gurih manis,” jelas Dyo.

Dia pun memujinya dengan jargonya yang konyol. “Rasanya benar-benar semlidut, lezatos, kotoz-kotoz semua,” tuntas Dyo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya